Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mudik Lebaran dan Bertamu, termasuk Tamu Yang ‘Bagaimanakah’ Anda?

13 Juli 2015   08:48 Diperbarui: 13 Juli 2015   08:48 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Tamu Berempati Mulia

Niat mereka  bertamu dan bermalam ke rumah orang tua atau sesepuh, murni iangin membahagiakan orang tua.  Karenanya mindset mereka telah membentuk sikap dan perilaku serta tindakan  yang terpola.

Biasanya mereka  datang dengan seribu cinta dan pengabdian. Paham betul orang tuanya sudah lemah, tak bertenaga, dan  keuangan menipis. Karenanya mereka datang sambil membawa perbekalan.

Perbekalannya bisa masakan yang siap santap. Atau ketika membawa bahan mentah (sayuran , ikan, daging dll)  mereka tidak membiarkan tuan rumahnya terjun ke dapur untuk mengolah bahan mentah itu. Tamu berempati mulia ini akan turun ke dapur, lalu memasakkannya untuk orang tua sepuh   alias sang tuan rumah, dan untuk diri sendiri.

Mereka  berupaya memahami, kalau   berjibaku di dapur memasakkan untuk belasan dan puluhan orang bukan perkara gampang. 

Butuh tenaga ekstra besar. Lebih ironis jika  tuan rumah tak punya pembantu , siapa lagi yang mengerjakannya kalau bukan ibunda yang sepuh itu? Tegakah kita membiarkannya

Sehabis makan ,  si “Empati Mulia’ ini  selalu menyuci piringnya sendiri. Tidak rela membiarkan tangan keriput ibunya menyuci panci periuk dan piring gelas sehabis masak dan makan.

Bukan hanya menyuci  piring sendok gelas cangkir mangkuk  sendiri, bahkan menyusi piring sendok gelas cangkir mangkuk  tetamu lainnya yang biasanya berbondong-bondong datang.

Saat mandi dan menggunakan air, juga dihemat. Karena tahu orang tuanya sudah pensiunan , sehari-hari juga sangat irit menggunakan air. Jangan sampai sebagai tamu malah lebih boros dari tuan rumah.

Tidak membiarkan sampah pampers berkotoran tergeletak di kediaman tuan rumah. Bersihkan dulu, lalu buang ke tempat sampah  di luar rumah. Bukan tempat sampah di dapur rumah.

Nah, kita masuk kelompok tamu yang mana? Yang nomor satu (berempati rendah) , atau yang nomor dua (berempati mulia) , atau  antara ke duanya? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun