Teman saya ada yang mengajak keluarganya menginap 2 malam agar lebih tenang dan leluasa dalan menikmati dan mempelajari semua item yang ada di Taman Mini . Wisata yang lebih komprehensif katanya. Hotel dari yang lux hingga yang murah meriah ada di sini.
Taman Mini Indonesia Indah, dan Nostalgia
Tahun  1975 adalah kunjungan pertama saya ke Taman Mini Indonesia Indah. Tentunya saat masih kanak-kanak alias duduk di bangku SD. Surat khabar memuat berita tentang Taman Mini Indonesia Indah. Beritanya melukiskan pesona taman yang terinspirasi Madurodam di Belanda ini. Bunga-bunga AMARYLIS yang disukai Ibu Tien Soeharto menghias taman-tamannya. Yang tak terlupakan adalah naik kereta api mini dan kunjungan ke Anjungan Minangkabau.
Lalu anjungan Jawa Barat. Tanah Sunda yang begitu saya cintai, karena saya lahir dan dibesarkan di ibu kota Priangan. Sebuah cekungan di kaki Tangkuban Perahu. Bagi saya kelembutan tradisi Sunda amat menyentuh hingga ke dasar kalbu.
Saya juga terpesona atas bangunan Bali. Ketika kecil sebenarnya ingin sekali berwisata ke Pulau Dewata. Namun pada hari itu, saya cukup bergembira bisa menyaksikan miniatur bangunan khas bali. Dan gerbang pura yang memukau.
Waktu itu kami naik kereta api mini, dan jajan  es krim Diamond. Bisa ditonton videounya saya unggah di youtube, film bisu hasil rekam kamera tua ayah saya .
Tahun 1978 pengalaman berkunjung kembali ke Taman Mini Indonesia Indah bersama rombongan SMP Â dari Bandung. Suasananya sangat berkesan kala itu. Saya dan teman-teman naik sepeda air dan naik perahu, naik kereta gantung, dan makan di sebuah resto. Mengunjungi anjungan-anjungan juga kami lakukan, setelah 3 tahun taman ini diresmikan. Mungkin karena beranjak remaja, saya lebih menikmati fasilitas rekreasinya daripada mengunjungi berbagai anjungan.