Liburan Cerdas, Taman Mini Indonesia Indah
Kalau mau wisata sekaligus belajar, Taman Mini Indonesia Indah adalah tempatnya. Selain rekreasi seru, makan enak, wisatawan dapat menjelajahi rumah-rumah adat dengan kulaitas seni yang mumpuni. Gelaran kesenian yang rutin dipersembahkan bagi wisatawan.
Atau menjelajahi museum-museum seperti Museum Tranportasi, atau Museum yang menampilkan keaneka ragaman hayati. Seperti Museum Air Tawar , dengan segala kelengkapan ikan , kura-kura... Mirip akuarium raksasa, kolam , dan tiruan habitatnya. Di sini menyerupai kebun binatang , khusus mahluk penghuni sunga-sungai dan danau air tawar.
Satu Perjalanan Sekali Merengkuh Dayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui.
Sekali berwisata , beribu manfaat kita nikmati. Sehari menjelajah Taman Mini Indonesia Indah, serasa menjelajah tanah air tercinta, dari Sabang sampai Merauke , dari anjungan provinsi satu ke provinsi lainya.
Bangunan-bangunan ‘nyeni’ tradisional khas arsitektur setiap belahan negeri, mengitari sebuah danau buatan. Sejenis kolam raksasa sebagai miniatur bahari Nusantara. Dimana ‘Sang Jamrud Khatulistiwa’ membentuk pulau-pulau di tengah danau buatan. Dimana perahu-perahu wisatawan dengan sepeda airnya hilir mudik dalam keriaan rekreasi.
Dan di atasnya melintas kereta gantung dalam warna-warni cerah. Jika kita menaiki kereta gantung, yang melintas di atasnya, tampak bentuk kepulauan Nusantara. Danau tersebut ibarat primadona dan pusat taman yang dikitari anjungan-anjungan dan berbagai bangunan rumah ibadah hingga berbagai museum dan jalan-jalan yang mulus sebagai penghubung blok yang satu dengan lainnya.
Anjungan rumah-rumah adat berdiri dengan segala isinya. Yang berisi aneka benda , peralatan, cermin kearifan tradisi lokal, termasuk tata cara berkeluarga, dan menjalani kehidupan sehari-hari. Mata pencaharian dan penghidupan , kebiasaan-kebiasaan bermasyarakat, tradisi setempat Untuk detailnya, bisa kunjungi anjungan dari berbagai suku bangsa .
Gradasi gaya berpakaianpun dapat tersirat dari setiap pulau . Cara memasak, atau penghidupan. Begitu banyak yang dituangkan dalam visualisasi adat istiadat dan seni. Ada dalam bentuk diorama, peralatan tradisional (tenun, anyaman dlsbnya) maupun gambar-gambar dan foto-foto yang ditampilkan dalam setiap anjungan.
Keberadaan ‘wakil seni dan tradisi’ seantero Nusantara , tidak hanya dalam wujud kebendaan belaka. Pagelaran kesenian ikut memeriahkan Taman Mini Indonesia. Banyak even-even menarik dimana pengunjung dimanjakan oleh tontonan seni yang juga berfungsi sebagai penambah wawasan dan pengetahuan. Bukan sekedar hiburan biasa, tapi juga memberikan informasi dan inspirasi besar. Simak saja informasi yang penulis cuplik dari www.tamanmini.com ini.
Berbagai even digelar . Dalam setahun sekurangnya 500 acara menarik dilangsungkan.. Ada ruh pembauran dan kebersamaan satu bangsa, satu bahasa, satu tanah air , tumpah darah Indonesia. Taman yang diresmikan oleh Ibu Tien Soeharto (alm) tahun 1975 ini sangat paripurna. Ada rumah-rumah ibadah yang berdiri di sekitar danau.
Perhatikan keberadaan Masjid, , Gereja, Vihara, Kelenteng dan Pura. Perjalanan menghayati dan merenungi , betapa sakral dan megahnya Kekayaan Budaya Nusantara ini terlalu berharga untuk dilewatkan begitu saja. Taman Mini adalah miniatur dan replika keagungan pesona Bumi Nusantara . Namun menyusuri dan menggenapkan keseluruhan fasilitas , ternyata butuh beberapa kali kunjungan. Betapapun dibantu dengan transportasi di dalam taman.
Sebelum menjelajah Taman ini , sebaiknya kita buka dulu www.tamanmini.com . Buat dulu rencana, wahana mana yang akan diutamakan. Karena tidak semua bisa terjelajahi dalam satu hari.
Banyak sekali informasi untuk membuat perencanaan kunjungan mana yang akan didahulukan dan even apa yang bisa kita ikuti saat berwisata. Juga untuk mengatur budget agar wisata betul-betul berkesan.
Jika letih berjalan kaki , ada kereta api ‘lokal’ dimana kita duduk manis , di atas perjalanan kereta , seraya melihat kiri kanan suasana taman. Atau kita bisa charter mobil keliling dengan biaya proporsional.
Mengapa membawa anak-anak usia sekolah ke Taman Mini Indonesia begitu penting? Sebab selain wisata budaya dan mengenal indahnya keragaman Nusantara, di sini terdapat museum-museum dan yang menunjang pembelajaran . Berjuta manfaat bagi anak usia sekolah , remaja maupun mahasiswa dan masyarakat umum.
Utamanya bagi mereka yang haus pengetahuan dan bermotivasi tinggi untuk menjadi orang pintar, berilmu dan berwawasan luas. Sebut saja Museum Indonesia, Museum Keprajuritan Indonesia, Museum Perangko Indonesia, Museum Pusaka, Museum Transportasi, Museum Listrik dan Energi Baru, Museum Telekomunikasi, Museum Olahraga Nasional, Museum Asmat, Museum Fauna Indonesia Komodo dan Taman Reptilia, Museum Timor-Timur , Pusat Peragaan IPTEK, Museum Minyak dan Gas Bumi, Museum Penerangan, Bay'at AL-QUR’AN dan Museum Istiqlal. (sumber : www.tamanmini.com).
Rekreasi mereka tak sekedar menyegarkan lahir batin, tapi juga sambil bermain otak menjadi tambah pintar. Pengetahuan otomatis bertambah tanpa merasa dipaksa belajar. Fasilitas untuk menginap ternyata juga ada. Wah, sangat menunjang perjalanan wisata.
Teman saya ada yang mengajak keluarganya menginap 2 malam agar lebih tenang dan leluasa dalan menikmati dan mempelajari semua item yang ada di Taman Mini . Wisata yang lebih komprehensif katanya. Hotel dari yang lux hingga yang murah meriah ada di sini.
Taman Mini Indonesia Indah, dan Nostalgia
Tahun 1975 adalah kunjungan pertama saya ke Taman Mini Indonesia Indah. Tentunya saat masih kanak-kanak alias duduk di bangku SD. Surat khabar memuat berita tentang Taman Mini Indonesia Indah. Beritanya melukiskan pesona taman yang terinspirasi Madurodam di Belanda ini. Bunga-bunga AMARYLIS yang disukai Ibu Tien Soeharto menghias taman-tamannya. Yang tak terlupakan adalah naik kereta api mini dan kunjungan ke Anjungan Minangkabau.
Lalu anjungan Jawa Barat. Tanah Sunda yang begitu saya cintai, karena saya lahir dan dibesarkan di ibu kota Priangan. Sebuah cekungan di kaki Tangkuban Perahu. Bagi saya kelembutan tradisi Sunda amat menyentuh hingga ke dasar kalbu.
Saya juga terpesona atas bangunan Bali. Ketika kecil sebenarnya ingin sekali berwisata ke Pulau Dewata. Namun pada hari itu, saya cukup bergembira bisa menyaksikan miniatur bangunan khas bali. Dan gerbang pura yang memukau.
Waktu itu kami naik kereta api mini, dan jajan es krim Diamond. Bisa ditonton videounya saya unggah di youtube, film bisu hasil rekam kamera tua ayah saya .
Tahun 1978 pengalaman berkunjung kembali ke Taman Mini Indonesia Indah bersama rombongan SMP dari Bandung. Suasananya sangat berkesan kala itu. Saya dan teman-teman naik sepeda air dan naik perahu, naik kereta gantung, dan makan di sebuah resto. Mengunjungi anjungan-anjungan juga kami lakukan, setelah 3 tahun taman ini diresmikan. Mungkin karena beranjak remaja, saya lebih menikmati fasilitas rekreasinya daripada mengunjungi berbagai anjungan.
Tepatnya 30 tahun setelah taman perekat budaya bangsa ini diresmikan. Bulan Januari 2005, saat liburan semester anak-anak. Saya ingin mengulang kebahagiaan saya di masa kecil, kala berkunjung ke TMII. Benar saja, anak-anak kegembiraannya tak terbendung. Seharian rasanya masih kurang
.
Kami tidak hanya mengunjungi anjungan provinsi saja. Anak-anak menyukai kunjungan ke Museum Transportasi. Ada gerbong tua kereta api dan lokomotif “Si Gombar” ,kereta api bersejarah. Ayah dari ibu mertua saya (alm) dulu pernah menjadi masinis yang menjalankan lokomotif tua ini . Putra sulung saya berpose di gerbong ini.Anak-anak begitu bersemangat menyaksikan oplet tua,becak sepeda, bemo dan berbagai kendaraan tempo dulu.
Ada pesawat terbang parkir terpajang di taman yang dikitari bunga-bunga berwarna cerah. Dengan riang gembira anak-anak menaiki tangga dan menyaksikan bagian dalam pesawat yang sudah pensiun tersebut. Benar-benar petualangan yang seru untuk mereka.
Dunia Air Tawar, Taman Mini Indonesia Indah 2005. Segala jenis fauna air tawar, mulai dari ikan raksasa sampai kura-kura dan labi-labi , hingga ikan air tawar mungil, seluruh penjuru dunia, ada di sini
Demikan pula Dunia Serangga. Anak-anak terpukau oleh belalang yang menyerupai daun jambu. Lalu kupu-kupu ukuran besar yang biasa disebut dengan rama-rama. Serangga yang mulai langka ini sangat atraktif. Tentunya segala sesuatu yang berada di sini dilengkapi dengan papan-papan bertuliskan aneka informasi.
Istana anak-anak memberi kegembiraan tersendiri. Anak-anak berlarian di atas tangga dengan segala fantasi dongeng mereka. Istana yang sering mereka tonton dalam kartun kini ada di hadapan mereka. Rasanya ikut bahagia menyaksikan anak-anak bersemangat di sini. Setelah makan siang anak-anak masih ingin menikmati taman bermain . Seperti main perosotan dan ayunan. Selanjutnya kami mulai menyusuri berbagai anjungan replika rumah adat dari berbagai provinsi.
.
Taman Mini Indonesia Indahlah semuanya terwakili, terhampar pada areal 150 ha. Dalam tatanan apik yang selalu diidamkan oleh para wisatawan lokal dan mancanegara.
Tahun 2014.
Kehadiran ke Sasono Adiguno. Salah satu dari gedung serbaguna yang di Taman Mini Indonesia Indah. Pada hari tersebut sedang berlangsung kemeriahan Kompasianival. Sayangnya saya hanya punya sedikit waktu saja. Berangkat pagi dari Bandung, dan harus terburu-buru ke tempat lain.
Namun di Gedung yang megah dan berhias ukiran khas asli etnik Jawa Nusantara ini saya dapat merasakan suasana kebersamaan yang hangat. Ada Kompasianer yang datang dari Medan, dan luar Jakarta lainnya. Dalam ruangan inipun kebersamaan persatuan bangsa terjalin hangat.
Taman Mini Indonesia Indah, akan menjadi monumen satunya jiwa sebuah bangsa, dalam keragaman segala aspek yang menjadikan Indonesia begitu kaya. Sejak berdirinya tahun 1975, setelah 40 tahun berjalan, hari ini, dan juga esok yang gemilang.
Saat berlibur ke Jakarta , ketika masa kanak-kanak, orang tua saya mengajak ke Taman Mini Indonesia Indah. Bulan Desember tahun 1975, tahun ketika Taman Mini Indonesia baru saja diresmikan. Dan saat libur kenaikan kelas. simak dulu yuk videonya di sini , hasil rekaman alm ayah saya, yang saya unggah di you tube http://www.youtube.com/watch?v=Xz7ExObtFUo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H