Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Taman Mini Indonesia Indah, Kenangan, Kesan , Sains hingga Jelajah Bhineka Tunggal Ika

26 Maret 2015   23:20 Diperbarui: 15 Mei 2019   08:50 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
capture video ayah saya tahun 1975. Videonya di you tube. Saya unggah juga, di akhir artikel ini, di bawah

Teman saya ada yang mengajak keluarganya menginap 2 malam agar lebih tenang dan leluasa dalan menikmati dan mempelajari semua item yang ada di Taman Mini . Wisata yang lebih komprehensif katanya. Hotel dari yang lux hingga yang murah meriah ada di sini.

Taman Mini Indonesia Indah, dan Nostalgia

Tahun  1975 adalah kunjungan pertama saya ke Taman Mini Indonesia Indah. Tentunya saat masih kanak-kanak alias duduk di bangku SD. Surat khabar memuat berita tentang Taman Mini Indonesia Indah. Beritanya melukiskan pesona taman yang terinspirasi Madurodam di Belanda ini. Bunga-bunga AMARYLIS yang disukai Ibu Tien Soeharto menghias taman-tamannya. Yang tak terlupakan adalah naik kereta api mini dan kunjungan ke Anjungan Minangkabau.

Taman Mini Indonesia Indah tahun 1975 , Tempo Dulu, dalam kenangan
Taman Mini Indonesia Indah tahun 1975 , Tempo Dulu, dalam kenangan
Kakek dari sebelah ibu berasal dari Minangkabau. Tapi sampai hari ini saya belum sempat mengunjungi tanah leluhur kakek. Namun pada hari itu ibu saya bercerita banyak tentang kampung halaman ayahnya di anjungan tersebut.

Tahun 1970an...Taman Mini Indonesia Indah baru diresmikan , capture dari video tua , saat saya dan orang tua berwisata
Tahun 1970an...Taman Mini Indonesia Indah baru diresmikan , capture dari video tua , saat saya dan orang tua berwisata
Kami juga mengunjungi anjungan Sumatera Selatan dengan keanggunan kebesaran Sriwijaya.. Bumi Sriwijaya adalah kampung halaman ayah saya. Rumah adatnya bertiang tinggi, seperti pernah saya saksikan saat berlibur di kampung halaman ayah saya.

Lalu anjungan Jawa Barat. Tanah Sunda yang begitu saya cintai, karena saya lahir dan dibesarkan di ibu kota Priangan. Sebuah cekungan di kaki Tangkuban Perahu. Bagi saya kelembutan tradisi Sunda amat menyentuh hingga ke dasar kalbu.

Saya juga terpesona atas bangunan Bali. Ketika kecil sebenarnya ingin sekali berwisata ke Pulau Dewata. Namun pada hari itu, saya cukup bergembira bisa menyaksikan miniatur bangunan khas bali. Dan gerbang pura yang memukau.

Waktu itu kami naik kereta api mini, dan jajan  es krim Diamond. Bisa ditonton videounya saya unggah di youtube, film bisu hasil rekam kamera tua ayah saya .

Naik Kereta Api Mini , saat Taman Mini Indonesia Indah Baru diresmikan, foto jadul / tempo dulu
Naik Kereta Api Mini , saat Taman Mini Indonesia Indah Baru diresmikan, foto jadul / tempo dulu
Saya masih menyimpan copy film bisu yang disyuting ayah saya dengan menggunakan moviecam kuno. Yang pada masa itu termasuk canggih. Saya tampilkan capture imagenya dalam bentok foto di sini. Jadi mohon maaf kalau gambarnya jadi kurang tajam.

Tahun 1978 pengalaman berkunjung kembali ke Taman Mini Indonesia Indah bersama rombongan SMP  dari Bandung. Suasananya sangat berkesan kala itu. Saya dan teman-teman naik sepeda air dan naik perahu, naik kereta gantung, dan makan di sebuah resto. Mengunjungi anjungan-anjungan juga kami lakukan, setelah 3 tahun taman ini diresmikan. Mungkin karena beranjak remaja, saya lebih menikmati fasilitas rekreasinya daripada mengunjungi berbagai anjungan.

taman-mini-05-5cdb6f793ba7f75fce02db12.jpg
taman-mini-05-5cdb6f793ba7f75fce02db12.jpg
capture video ayah saya tahun 1975. Videonya di you tube. Saya unggah juga, di akhir artikel ini, di bawah
capture video ayah saya tahun 1975. Videonya di you tube. Saya unggah juga, di akhir artikel ini, di bawah
Tahun 2005.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun