Falsafah Sunan Ampel tentang Mohlimo tersebut, mengajarkan agar setiap insan di negeri ini memiliki budi pekerti yang luhur, bertujuan untuk memperbaiki ahlak masyarakat. Budi pekerti yang luhur, yang menjujung tinggi nilai dan sifat sopan santun, tata krama dan perilaku baik akan menjadi tabiat bagi setiap diri kita. Namun hal ini rupanya sudah mulai luntur, tergerus peradaban yang konon dikenal dengan modernisasi.
Apalah artinya, peradaban modern, teknologi canggih, kalau kita lalai dalam memahami makna kehidupan ini. Jangan sampai kita dimasukan sebagai golongan orang-orang yang lalai, sebagaimana digambarkan dalam QS.A'raf (7) ayat (179), yang artinya :
"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahanam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Alloh) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakanya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Alloh), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakanya untuk mendengar (ayat-ayat Alloh). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai."Â
Harapan kita semua, tentu agar kita terhindar dari sifat lalai, negeri ini di jauhkan dari malapetaka dan bencana karena kelalaian kita, kelalaian para pemegang kekuasaan, dan selalu di curahkan keberkahan, sebagai negeri yang makmur, aman dan damai. Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Semoga. (*)
Jakarta, 07 November 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H