Firman Allah :
Dan barang siapa berpaling dari mengingat-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit (QS. Thaha: 124).
6. Dibersihkan (hati) dari dosa
Bersabda Rasulullah Saw. :
Barang siapa yang berkata (yang artinya): Mahasuci Allah dan dengan memuji-Nya (aku berbakti) sebanyak seratus kali, niscaya digugurkan dari padanya dosa-dosanya, walaupun sebanyak buih laut (Mutattaq 'alaihi) (Ibnu Hajar As-Asqolani, 1976).
7. Disembuhkan dari Penyakit (hati)
Bersabda Rasulullah saw. : Menyebut-nyebut Allah adalah suatu penyembuhan dan menyebut-nyebut tentang manusia adalah penyakit (HR. Al Baihaqi) (Muhammad Faiz Almath, 1993).
Selanjutnya menurut Fat-hiy Yakan (1984:150) dzikir merupakan biduk penyelemat dari tenggelam di lautan keraguan, was-was resah gelisah dan semua penyakit jiwa. Dzikir kepada Allah menumbuhkan ketegaran dan kelapangan hati, yang mana pada gilirannya menumbuhkan kekuatan dan kemampuan pada dirinya untuk mampu menghadapi segala tantangan dan melewati segala rintangan hidup dengan penuh kepercayaan dan ketenangan.
2. Membaca Al Qur'an
Membaca Al Qur'an selain merupakan ibadah juga merupakan cara untuk penyembuhan hati sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an surat Yunus ayat 57: "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit (yang ada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman". Juga dalam surat Al-Isra ayat 82" "Dan Kami turunkan dari Al Qur'an itu, apa yang menjadi obat dan rahmat bagi mereka yang beriman.
Jalaluddin As Suyuti (1995) mengemukakan bahwa diantara keistimewaan Al Qur'an adalah dapat mengobati kekerasan hati, menghilangkan duka dan memasukkan kegembiraan dalam hati, menghilangkan kesusahan, bahkan untuk penyembuhan penyakit-penyakit fisik.