Mohon tunggu...
Masniati
Masniati Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris

Sebagai seorang guru saya mempunyai hobby menulis artikel tentang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Problematika Pembelajaran Daring Selama Covid-19 di MAN 3 Aceh Utara

27 Oktober 2022   12:00 Diperbarui: 27 Oktober 2022   12:01 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Albert pembelajaran daring  dikenal dikalangan masyarakat dan akademik dengan istilah pembelajaran online (online learning). Istilah lain yang sangat umum diketahui adalah pembelajaran jarak jauh (learning distance). Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang berlangsung didalam jaringan dimana pengajar dan yang diajar tidak bertatap muka secara langsung.

 Pembelajaran ini dilaksanakan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yaitu dengan menggunakan platform WhatsApp, Zoom meeting, Google Classroom, Google Search, Google Forms, Youtube dan lain sebagainya yang dapat dilakukan secara jarak jauh. Guru dan siswa dituntut untuk memafaatkan aplikasi teknologi informasi yang tersedia agar pembelajaran jarak jauh tetap terlaksana dengan baik. Pembelajaran daring menjadi sorotan tajam bagi banyak kalangan, dikarenakan dalam pelaksanaan pembelajaran ini banyak sekali problema yang dihadapi oleh guru, siswa dan orangtua siswa.

Adapun problematika atau masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran daring di MAN 3 Aceh Utara adalah sebagai berikut:

Kompetensi Guru

Guru sebagai pendidik merupakan ujung tombak dalam proses pelaksanaan pembelajaran daring. Kemampuan atau kompetensi setiap guru dalam menggunakan teknologi pada pembelajaran daring berbeda, tidak semua guru mampu mengoperasikan dengan baik, komputer atau gadget untuk pembelajaran daring. Ada guru yang mampu mengoperasikan komputer dengan baik dan ada juga guru yang memiliki kemampuan terbatas dalam mengakses lebih jauh tentang jaringan internet atau penggunaan berbagai aplikasi pembelajaran daring  sehingga guru kesulitan dalam mendesain pembelajaran secara utuh.

Penggunaan semua platform pembelajaran daring menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh guru terutama sekali bagi  guru-guru yang berusia lanjut. Sebahagian besar guru merasa tidak siap dan gaptek (gagap teknologi) dengan penggunaan platform pembelajaran daring. Selain itu  dalam menyiapkan materi yang diajar, guru harus melakukan persiapan mengajar yang ekstra yang membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga daripada biasanya. Guru harus membuat  konten youtube atau video pembelajaran dan lainnya agar materi tersebut dapat mudah dipahami oleh peserta didik. Selain itu guru dituntut kreatif dalam penyampaian materi melalui media pembelajaran daring.

Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Azzahra bahwa guru tidak hanya cukup memiliki keterampilan teknologi dasar (seperti menggunakan komputer dan tersambung ke internet), tetapi juga pengetahuan untuk menggunakan perangkat rekaman dan perangkat lunaknya, serta metode untuk menyampaikan pelajaran tanpa interaksi tatap muka (video pembelajaran yang menarik). Keterampilan tersebut diperlukan ketika akan menggunakan platform belajar daring (online). Lebih penting lagi, kesenjangan antara skenario pelatihan dan eksekusi di lapangan perlu untuk diminimalisasi.

Problematika dari siswa

Siswa yang merupakan objek dari pembelajaran daring juga tidak terlepas dari berbagai problema dalam mengikuti pembelajaran daring.  Ada sebahagian siswa merasa kesulitan untuk memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru secara online. Apalagi tingkat pemahaman dan kemampuan serta daya serap siswa dalam belajar berbeda-beda, tergantung pada kemampuan siswa itu sendiri. Ada sebahagian siswa yang mempunyai kemampuan yang cepat dalam menguasai materi, cukup hanya dengan menonton video ataupun membaca saja mereka sudah bisa memahami materi pelajaran tersebut. Namun ada siswa yang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memahami pelajaran.

Hal ini terjadi karena keterbatasan guru dalam mengontrol berlangsungnya pembelajaran daring dikarenakan kegiatan proses belajar-mengajar tidak dilakukan secara langsung atau tatap muka. Guru tidak dapat secara langsung mendampingi siswa dalam belajar sehingga ada siswa kurang serius dan tidak termotivasi untuk belajar. Selain itu durasi pembelajaran daring yang lama membuat siswa merasa bosan bahkan ada yang mengalami keluhan fisik seperti mata kelelahan dan lainnya.

  • Problematika dari orang tua

Orang tua berperan penting dalam pelaksanaan pembelajaran daring. Orang tua kurang siap dalam mendampingi anak-anak belajar dirumah. Orang tua mengaku kurang sabar dalam mengajari anak belajar dirumah bahkan ada yang merasa kesal jika anaknya tidak bisa mengerjakan soal yang di berikan oleh guru. Apalagi orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan rendah, mereka tidak memahami sama sekali tugas yang diberikan guru kepada anaknya dan kebanyakan orang tua tidak mempunyai waktu untuk menemani anak belajar.

  • Keterbatasan Sarana dan Prasarana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun