Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Gagal Beli Seragam Sekolah karena Jajan Digetok Harga Selangit

13 Mei 2023   13:40 Diperbarui: 13 Mei 2023   13:44 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu dengan sigap bapak ini memotong beberapa iris daging menaruhnya dalam dua mangkok,  dan menyiramkan kuah yang terlihat masih panas.

Sebelum menyendok makanan yang tersaji,  saya bertanya pada penjualnya.

"Satu porsi berapa? "

Penjual ini tidak menjawab,  entah tidak dengar atau pura-pura tidak dengar.  Ia malah sibuk membuatkan esteh,  menaruh irisan jeruk,  kecap dan sambal di meja saya.

Saya masih berbaik sangka.  Tapi saya sudah cukup kawatir karena waktu itu lagi viral di media sosial orang-orang yang dikepruk dengan harga selangit waktu  makan di pinggir jalan.

Kami segera menikmati hidangan.  Saya sendiri dan istri saya makan bersama si sulung.  Keringat menderas,  karena makanan panas dengan tambahan sambal yang super pedas.

Selesai makan, sambil menggerak-gerakkan lidah karena ada daging yang terselip diantara gigi,  saya kembali bertanya.

" Sampun pak,  pinten? ",

Bapak ini lalu mengambil kakulator.  Sejenak ia menoleh pada kami dan kembali kakulatornya. Sepertinya ia sedang mengira-ira berapa harga yang pantas untuk kami.  

Cukup lama ia mengutak-atik kakulatornya,  saya jadi curiga.  Kami makan tak banyak.  Hanya 2 porsi gulai kambing tambah 3 piring nasi,  dan 2 esteh. Tapi bapak ini sangat lama sekali menghitungnya seperti menghitung puluhan porsi.  

Lalu saat yang saya kawatirkan tiba,  penjual ini bapak ini sambil memandang kami menyerahkan selembar nota polos bertuliskan Rp.  320.000.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun