Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pelanggan Siomay yang Bikin Gemetaran

26 Maret 2020   21:44 Diperbarui: 26 Maret 2020   21:50 1865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluarga serempak menjawab, "habis makan siomay bu" 

Sambil menuding saya yang gemetaran. Lalu dokter ini menghampiri saya,  dan bertanya apa saja yang  beliau makan? 

Saya menjawab kalau ibu hamil itu memakan pare beberapa puluh potong.  

Sambil menunggu,  saya menyimak pembicaraan tuan rumah dengan dokter.  

Saat dokter pamit pulang saya merasa lega karena sebelum masuk mobil berpesan agar ibu hamil dianjurkan jangan makan pare karena bisa membuat darahnya turun seketika. 

Ternyata yang  menyebabkan ibu hamil pingsan itu bukan karena keracunan siomay. 

Sebab semua orang yang hadir menikmati dan tidak terjadi apa-apa.  Tapi ibu hamil menyantap pare yang  menjadi pantangan,  sehingga efeknya darah menjadi droop seketika. 

Saya saat itu khawatir, seorang kawan saya yang  juga penjual siomay berurusan dengan polisi.   Ikan kedaluarsa yang  digunakan membuat siomay,  menjadi sebab semua undangan yang  menikmati siomay keracunan dan dirawat di rumah sakit. 

Untunglah yang  terjadi  pada diri saya bukan karena kesalahan saya, terapi karena keteledoran pembeli yang  mengkonsumsi pare terlalu banyak. 

Sejak kejadian itu saya sudah tidak  menyediakan pare sebagai menu dagangan saya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun