Pembuktian kualitas, mampu menempatkan dan membawa diri adalah kunci utama dalam mengarungi kehidupan ditengah-tengah masyarakat.
3. Hj. Ismah Ulin Nuha (Tokoh Agama)
Beliau adalah tokoh agama sekaligus pengasuh pondok pesantren Yanbu’ul Qur’an di Kudus. Pondok pesantren di Pulau Jawa yang mengkhususkan diri sebagai tempat untuk belajar dan menghafalkan Al-Qur’an.
4. Yuli Astuti (Enterpreneur)
Seorang enterpreneur muda, terbukti dengan tumbuh dan berkembangkan usaha “Muria Bati Kudus”. Benar-benar mulai dari nol, dan awal-awal belajar batik beliau seminggu sekali belajar ke Solo dengan naik motor.
Usaha yang dirintisnya menjadikannya sebagai satu diantara 14 Women Asia di tahun 2014.
Beliau berharap agar generasi muda, agar ikut mengembangkan batik yang ada di Kudus. Sehingga turut aktif mengangkat dan melestarikan budaya lokal yang ada di Kabupaten Kudus.
Menurut Kartini yang satu ini, dalam membuat batik tidak asal membuat, butuh penelitian sebelumnya.
Harus ada nilai filosofis dan historis dalam membuat batik.
5. Djati Solechah, S.Sos.,M.M. (Birokrat)
Karirnya pernah menjabat Camat di Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus dan satu-satunya camat perempuan kala itu. Saat ini beliau menjabat Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kudus.