"Masak iya sih, hebohnya bisa melebihi KPK-Polri", pikirku. Tapi memang sih, Freeport sudah lama bercokol di Indonesia, namun kontribusinya belum bisa begitu nyata dirasakan rakyat Indonesia. Khususnya di tanah Papua.
Meskipun diperdebatkan banyak pihak, bahkan pernah disebut-sebut ada konspirasi antara John F Kennedy, Sukarno, Suharto dan Freeport. Semoga saja PT Freeport Indonesia benar-benar tulus untuk ikut membangun Indonesia, khususnya warga Papua. Tidak hanya sebatas pada program CSR (Corporte Social Responsibility).
Sebenarnya, sembari ngobrol aku ingin berselancar di telepon pintarku agar tak mati gaya dan mampu mengimbangi topik pembicaraanya. Namun, seperti biasa. Daya kritisku memang banyak berkurang setelah 3 tahunan ini.
Daripada bengong mlompong, lihat saja video Freeport disini. Dengarkan juga musiknya yang renyah ditelinga. Sesekali menengok kolom komentar dibawah video tersebut kog miris jadinya. Apalagi kalau melihat gambar dibawah ini.
[caption id="attachment_393590" align="aligncenter" width="640" caption="Ilustrasi gambar: sinarharapan.co"]
Sebenarnya, aku lebih bersikap acuh tak acuh dalam panggung politik di daerah apalagi tingkat nasional. Selama ini, aku fokus membangun perbaikan sikap dan mindset, bersama keluarga kecil, dan orang-orang di sekitarku. Aku ingin menjadi manusia biasa, yang hidup tenang di alam desa. Istilah orang jawa:Â bertapa.
Entah benar atau tidak pengalihan isu tersebut, biarlah waktu yang menjawabnya. Kalau masih kurang puas dengan jawabannya, silakan tanya saja pada rumput yang bergoyang.