Mohon tunggu...
Mas Kuncoro
Mas Kuncoro Mohon Tunggu... Guru - Profil Saya

Seorang Guru eSDe Yang Gemar Menulis di blog. Untuk mengikuti tulisan terbaru saya, silakan FOLLOW! Silakan tinggalkan komentar agar bisa saya kunjungi balik. Salam jabat erat!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Zimbabwe, Dari Jaya Menjadi Negara Termiskin, Apa yang Salah?

24 Oktober 2024   22:19 Diperbarui: 24 Oktober 2024   22:20 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan begitu banyak orang kehilangan pekerjaan, daya beli masyarakat menurun drastis, dan sebagian besar penduduk hidup dalam kemiskinan yang parah. 

Sektor-sektor ekonomi yang vital, seperti pertanian dan industri, lumpuh, dan sedikit peluang kerja yang tersedia.

Tanpa akses ke pekerjaan yang layak, banyak warga Zimbabwe yang terpaksa meninggalkan negara mereka untuk mencari kehidupan yang lebih baik di negara-negara tetangga seperti Afrika Selatan. 

Migrasi besar-besaran ini juga memperparah situasi ekonomi Zimbabwe, karena tenaga kerja yang produktif meninggalkan negara tersebut.

Penutup

Zimbabwe adalah contoh nyata bagaimana kebijakan ekonomi yang buruk, dikombinasikan dengan korupsi dan salah urus negara, dapat meruntuhkan perekonomian suatu bangsa. 

Dari negara yang pernah berjaya sebagai salah satu ekonomi terkuat di Afrika, Zimbabwe kini berjuang untuk keluar dari kemiskinan yang ekstrem. 

Harapan satu-satunya bagi Zimbabwe adalah melalui reformasi menyeluruh, baik dari sisi ekonomi, politik, maupun sosial.

Negara ini telah menghadapi salah satu krisis terburuk dalam sejarah modern, tetapi dengan kebijakan yang tepat dan dukungan internasional, ada peluang untuk bangkit kembali dari keterpurukan ini.

Referensi:

1. "Zimbabwe's Economic Crisis: Causes and Consequences," Journal of Economic Perspectives, 2010.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun