"Dewi. Jangan main main kepada Rahwana. Berita yang baru saja kuterima dari WA. Kerajaan telah dikepung oleh pasukan kera yang dipimpin Rama.
Tapi kau perlu tahu Dewi. Sebelum kau berangkat untuk tidur. kau harus tahu siapa Rahwana. Aku Rahwana Raja yang sakti mandraguna. Tidak bisa mati. Maka jangan kau berharap Rama akan mampu membebaskanmu dariku, Dewi.
Kau boleh tidur. Namun begitu kau bangun, Rama sudah tidak akan dapat kau temui lagi. Tidak ada yang dapat membunuh Rahwana di jagad raya ini.
Dan kau Dewi, akan menjadi milikku selama-lamanya ....hahaha ...hahaha...hahaha..." teriak Rahwana sambil terbang meninggalkan Shinta sendirian.
Shinta tidak bisa tidur memikirkan kata-kata Rahwana.
Benarkah Rahwana tidak dapat mati ? Apakah kakanda Rama akan dapat selamat dari kesaktian Rahwana ? Bagaimana nanti kalau sampai yang dikatakan Rahwana itu benar. Bagaimana lagi aku harus menghindar dari keinginan Rahwana untuk menjamahku. Selama ini semua usahaku untuk menghindar dari Rahwana, dapat kulakukan karena Rahwana ingin menunjukkan cintanya kepadaku. Cinta Rahwana kepadaku, membuat aku masih suci, walau terkena tahanan rumah.
Rahwana ? Benarkah dia memang betul betul mencintaiku ?
Malam itu Shinta tidak dapat tidur, seperti malam malam biasanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H