"Angka 7, pak." jawab Ais serius.
Kontan kelas pun heboh mendengar jawaban Ais. Kinclong seakan tidak ingin kalah cepat dengan pak guru, cepat-cepat bertanya kepada Ais:
"Ais, apa alasannya ?" tanya Kinclong, sambil memasang kembali syal merah jambunya.
"Satu T kalau untuk  biaya pertemuan tingkat dunia masih kecil. Tiga puluh T kalau untuk even tingkat Asia juga masih bisa diusahakan." seru Ais perlahan.Â
"Kalau 7 T ?" ganti Pundit yang penasaran.
"Sangat besar untuk menutup kerusakan akibat gempa, jadi harus gotong royong!" tegas Ais.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!