Ketika pikiran positif sudah mendominasi isi otak kita, maka kita menjadi optimis dan semangat dalam menjalani hidup ini. Ketika kita melihat situasi yang tidak sesuai dengan harapan kita, setidaknya hati dan jiwa kita sudah damai dan tentram duluan, Kita tidak akan bisa terpengaruh dengan kondisi buruk itu. Kita tetap optimis bahwa semua persoalan di negara ini akan bisa diatasi secara bersama-sama. Tidak ada gunanya menyalahkan orang lain, karena hal itu justru membuat kita pesimis bahwa persoalan tidak bisa diselesaikan. Lebih baik kita menawarkan solusi daripada sekedar mencaci-maki.Â
Demikianlah beberapa contoh sederhana yang bisa kita lakukan untuk menerapkan Revolusi Mental dalam kehidupan sehari-hari. Semua ini Penulis uraikan berdasarkan pengalaman sendiri yang sudah dialami selama ini.
Yakinlah, bahwa contoh-contoh di atas tadi bisa kita lakukan secara bersama-sama, dimulai dari diri kita sendiri dulu, dari hal-hal sederhana di sekitar kita. Tidak perlu menunggu orang lain yang duluan. Berinisiatiflah dan banggalah ketika kita duluan melakukannya. Pasti Revolusi Mental benar-benar terwujud, dan bukan hanya sekedar slogan semata.Â
Bukan hal yang mustahil pula negara kita menjadi negara maju yang disegani di dunia, karena sudah bangkit dari keterpurukan. Keterpurukan yang disebabkan oleh mental bangsanya sendiri yang selama ini tidak mau berubah ke arah yang positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H