Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bintang Jasa bagi Fadli dan Fahri Jadi Polemik? Kok Bisa?

12 Agustus 2020   20:03 Diperbarui: 12 Agustus 2020   23:53 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jelas.. Dalilnya terang benderang. Yakni bahwa mereka berdua bekerja di bawah panji-panji partai yang meniti jalan kebenaran. Masih ingat perkataan bapak reformasi kita mengenai hal itu 'kan? Yak, bagus.

Apa, lupa? Terrrlalu.. 🤕

Seharusnya Diberikan Tiap Bulan

Mengingat kondisi bangsa yang menghadapi banyak masalah rumit, nampaknya pemberian anugerah ini bisa dijadikan sebagai motivasi untuk memberikan sumbangsih berupa pemikiran.

Sehingga perlu dipikirkan untuk diberikan secara periodik. Kalau perlu diberikan setiap bulan, seperti K Reward.

Karena saya yakin, banyak dari anggota masyarakat kita yang aselinya pintar dan mahir dalam mencari solusi atas berbagai permasalahan. Meskipun hanya sebatas teori atau berbekal materi pas-pasan yang didapat dari berita-berita parsial, meme-meme dan otak-atik gatuk.

Lhoh, nggak percaya? 

Duh, Anda ini mesti nggak punya Friendster Facebook atau Twitter. Hidup di milenium ke dua harus punya media sosial (medsos), gans..biar up to date.

Gini, kalau Anda mencermati medsos, isinya baaanyak banget kritikan kepada pemerintah. Dari pemerintah daerah sampai pemerintah pusat. Dari masalah ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Komplit,plit,plit. Sok, cek deh. 

Jadi cukuplah hal itu jadi bukti kalau masyarakat kita sudah dewasa dalam segala bidang dan siap menjadi sumber dari problem solving dalam penyelenggaraan negara. Dan kita harus bersyukur dengan kondisi itu.

Dan dari sanalah, sosok-sosok seperti Bang Fadli dan Bang Fahri muncul. Sehingga saking banyaknya, pemerintah harus mempertimbangkan tingkat probabilitas kebaikan yang bisa diterima jika mendengarkan hal yang mereka katakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun