Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nyinyirin Cadar, Abu Janda Offside (Lagi)

24 April 2020   21:20 Diperbarui: 24 April 2020   23:46 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar twt Permadi Arya | Twitter Permadi Arya

Ustad Abu Janda Al-Boliwudi, begitu dia menamai dirinya di media sosial. Permadi Arya, si aktifis media sosial itu kerap menimbulkan 'kekacauan' dengan status-statusnya. Bukan cuma jadi sasaran cemoohan para penentangnya, dia pun jadi bahan sesalan bagi mereka yang sejatinya berada nyaris sebarisan dengannya.

Permadi Yang Suka Offside

Salah satu acara televisi nasional yang menampilkan sosok Permadi Arya adalah Indonesia Lawyers Club (ILC). Kala itu temanya tentang pemberedelan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Saya lupa judul persisnya. 

Dalam acara itu, hadir pula influencer pro Jokowi lain, Denny Siregar. Di pihak yang sama --anti HTI-- hadir Ketua PBNU, KH. Marsudi Syuhud dan seperti biasa sebagai gongnya, hadir pula Prof. Mahfud MD melalui telewicara. 

Sedangkan di kubu lawan, didatangkanlah mantan aktivis HTI yang kemudian aktif di Forum Umat Islam (FUI), Muhammad al-Khaththath dan tokoh muda HTI, Felix Siauw. 

Menurut saya, mempertemukan Permadi-Denny dengan al-Khaththath-Felix dalam tema khilafah, hanya akan mendegradasi perlawanan terhadap khilafah itu sendiri. Adu dalil dari ke dua pihak jelas tak seimbang. Apalagi KH. Marsudi Syuhud seperti biasa, bersikap woles dalam menyampaikan ulasannya.

Khalayak yang kadung termakan kampanye HTI, tak akan mungkin memperhitungkan dalil yang beradal dari logika dan hukum positif ala Permadi-Denny. Wong, khilafah itu perintah Tuhan, masa mau dilawan dengan logika dan aturan bikinan makhluk. Begitu kira-kira simpatisan khilafah membantahnya.

Namun setidaknya ada pernyataan Mahfud MD yang secara tegas meng-counter pro HTI dari sudut pandang agama. Meski sebenarmya diskusi mengenai khilafah tak cukup hanya dalam satu atau dua jam saja. Banyak literatur ulama terdahulu yang harus dibuka sebagai referensinya.

Tak hanya terhadap Felix, sentilan pakar Hukum Tata Negara itu mengarah ke Permadi yang secara serampangan berkomentar mengenai dalil naql, dalam hal ini hadits nabi. 

Begitulah kesan tentang kehadiran Permadi Arya. Perlu nggak perlu dan offside. 

Kebaya dan Cadar, Apanya Yang Perlu Dibandingkan?

Hendak memeriahkan Hari Kartini, Permadi melalui akun twitter-nya berkomentar mengenai cara berpakaian tradisional ala Kartini dengan cadar dalam cara berbusana sebagian muslimah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun