Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hijrah Nabi dan Manifestasi Hijrah Kekinian

3 September 2019   19:50 Diperbarui: 6 September 2019   06:11 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ismail Fajrie Alatas dalam acara Q&A Metro TV | Foto. Youtube Q&A

Ismail Fajrie Alatas dalam acara Q&A Metro TV | Foto. Youtube Q&A
Ismail Fajrie Alatas dalam acara Q&A Metro TV | Foto. Youtube Q&A
Dan dari hal itu kemudian muncullah muslim yang lekat dengan identitas fisik yang sifatnya religius. Berhijab dan cadar, gamis dan berjubah bisa diambil sebagai contohnya. Meski tak mutlak bahwa mereka yang mengenakan semua itu adalah orang yang berhihrah dari kondisi yang semula lebih tak agamis.

Menurut dosen Studi Antropologi dan Sejarah Islam New York University, Ismail Fajri Alatas dalam acara Q & A di Metro TV, fenomena hijrah berjamaah bukanlah sebuah hal baru. 

Di Jawa misalnya, sudah sejak dulu muncul desa-desa perdikan yang masyarakatnya berfokus pada tujuan untuk menjadi muslim yang taat di bawah bimbingan seorang kiai ageng atau ki ageng. 

Namun yang baru dan berkembang di dunia saat ini adalah sebuah presentasi hijrah sebagai produk gaya hidup yang dijual. Hal itu ditengarai dengan munculnya institusi-institusi ekonomi yang tumbuh dan berkembang di sekitar konsep hijrah diantaranya fashion dan musik islami. 

Menurut Global Islamic Economy pada tahun 2018/2019, Indonesia menempati peringkat ke-3 dalam konsumsi fashion muslim dengan nilai sekitar USD20 milyar setelah Turki (USD 28 milyar) dan Uni Emirat Arab (USD 22 milyar). 

Angka itu tak mengherankan mengingat potensi yang ada di Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. 

Termasuk dalam hal konsumsi makanan berlabel halal. Khalayak ada kalanya memiliki kecenderungan untuk memilih produk makanan yang telah melewati setifikasi MUI tersebut.

Fenomena semacam itu bukanlah menjadi masalah karena merupakan ekses positip dari bergeraknya seseorang ke arah positip bukan inti dari hijrah itu sendiri. 

Hijrah dan Eksklusivitas 

Menjalani perbaikan diri tak lantas harus dibarengi dengan sikap anti terhadap orang lain yang masih berkutat pada hal-hal yang tak mematuhi norma. Karena sesuatu yang seharusnya dijauhi itu adalah perbuatan buruk bukan individu yang melakukannya. 

Pangsa pasar fashion muslim | Foto Youtube Q&A
Pangsa pasar fashion muslim | Foto Youtube Q&A
Jangan sampai seseorang yang sedang bermetamorfosis menuju kebaikan justru menjadi penghalang bagi sampainya kebaikan kepada orang lain. Hal semacam itu bukannya tak mungkin karena sifat merasa lebih baik dari orang lain lazim dijumpai pada seseorang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun