Ku lihat kau belajar bahasa
Beribu kata kau ingat, terus berlatih diksi
Terus kau pahat seolah patung, tatap seolah lukisan, raba seolah wanita
Kini kau mahir bercerita tangkapan, lihai menuang rasa
Â
Lalu, apa maksud semua puisi indahmu?
Apakah kau ingin sampaikan bahwa itu mahakarya?
Banyak orang terkagum meski tak memahaminya? Indah tanpa guna?
Jika demikian, pergilah ke langit, susul puisimu!
Bawa sekalian penamu, jangan sampai tertinggal!
Ciptalah puisi indah untukmu dan Tuhanmu Yang Maha Memahami
Â
Lalu, apa maksud semua puisi indahmu?
Apakah kau ingin pengakuan sebanyak khalayak?
Ku lihat kau mendapatkannya, berkarung pengakuan telah tersemat
Lantas kau apakan semua pengakuan itu? Sulam mewujud jubah kebanggaan?
Ku ingatkan, kelak kau hanya kan ditanya perihal amalan bukan kebanggaan!
Dicecar tanya tanpa jubah, hanya berbungkus putih mori!
Â
Lalu, apa maksud semua puisi indahmu?
Kau membuat puisi berdasar permintaan pasar
Kau bukan pencipta, kau pedagang puisi!
Menyenangkan pembaca, berbagi bahagia, itukah dalihmu kini?
Kau bohong!, hatimu lirih berujar kau nikmati kerumunan, bangga jadi sorot pujian
Ku bertanya, apa arti kebanggaan jika kau adalah budak puisimu, budak mereka?
Â
Lalu, apa maksud semua puisi indahmu?
Kau sampaikan kebenaran, menghapus pahit kenyataan
Menjadikan puisimu berdaya, berpunya daya tuk perubahan, naik kelas katamu?
Pikirkan kembali! Itukah kebenaran? atau sebatas keyakinan yang kau amini sendiri?
Bercermin dengan seksama, dengan jeli, telitilah!
Apakah sudah rapi, sudah suci? Bukahkah kau sendiri sedang berbenah, terus berubah?!
Â
Ambilah secuil putih, secuil hitam, lantas aduklah rata
Jadikan puisimu adonan yang jelas lugas kelabu, setegas kelabu mampu
Taruhlah di tengah, bersanding kiri-kanan di tepian
Biarkan kelabu puisi mengambang terdiam di sana
Menggandeng hitam dan putih, memijak bumi menatap langit
Sebatas menyapa rasa, meregang nalar, melapis ingatan, dan biarkan rasa tiap pembaca bergerak sesuai gairahnya
-----
Semua ini bukan tertuju padamu, kau sebatas cermin
Ini pantul puisi yang kembali!
        ***
________________
Puisi ini termasuk dalam Kumpulan Puisi tema: BUDAYA DAN SASTRA
Kumpulan puisi tema lain:Â BIJAK KEHIDUPAN |Â Â CINTA DAN PENDIDIKAN | EKONOMI Â |Â HUKUMÂ | ANTI-KEKERASAN Â |Â Â LINGKUNGAN ALAM |Â KESEHATANÂ |Â MUSIMÂ |Â Â POLITIK |Â Â URBAN |
sumber ilustrasi foto |
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H