Bab Satu, menatap ragu
Bab Dua, berkawan sanggah
Bab Tiga, ku mulai berbincang
Â
Bab Empat, jendela teraba, lompat! lari!
Bab Lima, deru petualangan seru
Bab Enam, ku temukan harta: "Kebodohanku!"
Bab Penutup, dunia teramat luas, kemana kecil langkah kan menapak?
------
Mendapati lelah, istirahat sejenak
Mengantri di lobi bioskop
Meski lirih, ku mendengar..
Riuh tawa, sesekali jerit teriak terdengar, kemudian hening
"Hah!!" mengalir darah segar dari celah pintu teater, bak nyala lava
Pembunuhan imaji telah terjadi!
------
Ku buka kembali buku, pada bab Lima, halaman Empat Ratus Tujuh tertulis:
"Dalam kagum dan tawa, imajinasi manusia larut diracun, mati dibunuh oleh manja visual!"
Ku baca catatan kakinya:
"Di balik keterbatasan rupa baris kata, bangunlah istana imajinasimu sendiri!"
Kalimat terakhir Bab Penutup:
"Kau berpunya dunia apabila berimajinasi padanya, bukan cekok dunia mereka!"
------
Berdiri, berjalan kembali
Bergegas ke toko buku, melukis imaji baru!
            ***
---------------
Puisi ini masuk dalam Kumpulan Puisi BUDAYA DAN SASTRA
Kumpulan Puisi tema lain:Â BIJAK KEHIDUPAN |Â Â CINTA DAN PENDIDIKAN | EKONOMI |Â HUKUMÂ | ANTI KEKERASAN Â |Â KESEHATANÂ |Â LINGKUNGAN ALAM |Â MUSIMÂ |Â Â POLITIK |Â URBAN | Â
sumber ilustrasi foto |