Wisuda pakai toga, tersenyum riang bahagia..
Berfoto keluarga, latar buku berjajar seolah gemar membaca..
Empat tahun jadi mahasiswa, entah selepasnya jadi apa..
Â
Lamaran dibuat, akulah pilihan tepat, calon budak hebat!
Digandakan puluhan, lamaran jadi kupon undian..
Kadang dipanggil, kadang tak ada balasan,.. namanya juga undian..
Â
Termangu, satu dua bulan berlalu,.. tiba-tiba setahun berlalu..
Â
Masih bermimpi menjadi pegawai negeri,..
Niat pengabdian nomor kesekian,.. membidik leha jabatan dan uang pensiunan..
Usia muda nyali tua..
Â
Masih mendamba asa-cita, bekerja di perusahaan ternama..
Rapi menghitung uang berlipat, di belakang meja.. hidup dari jelatah riba..
Rentenir gaya baru, ayu!
Â
Apalagi di perusahaan asing, serasa kuping mendengar uang gemrincing..
Nampak gagah, gagah menjajah..
Tak peduli tetangga, modal lari kemana, nasionalisme itu apa?!
Â
Menganggur jelas siksa, satu dua pekerjaan dicoba..
Gaji kecil tak krasan, keluar berburu kesempatan..
Kena batu, meleset membuang peluru.. namanya juga berburu..
Â
Bermimpi kaya, coba jadi pengusaha..
Sepi pembeli, merugi.. tikar digulung dapati mental teri..
Menganggur kembali,.. berdua dengan Teori.. terbangun meratapi..
Â
Dulu malam minggu tawa pesta.. tiba-tiba sekarang rajin berdoa..
Berdoa Tuhan lekas membantu, tiada sadar Tuhan bukanlah pembantu..
Bingung mau apa lagi,.. masak mau nganggur lagi?
                     ***
----------------------
Sajak couple; Berpasangan dengan sajak: Lowongan Pekerjaan Bagi Sarjana Perkasa
__________________
sumber ilustrasi foto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H