Mohon tunggu...
Mas Imam
Mas Imam Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

..ketika HATI bersuara dan RASA menuliskannya..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kamu Sarjana?

21 Desember 2015   09:17 Diperbarui: 21 Desember 2015   11:20 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisuda pakai toga, tersenyum riang bahagia..

Berfoto keluarga, latar buku berjajar seolah gemar membaca..

Empat tahun jadi mahasiswa, entah selepasnya jadi apa..

 

Lamaran dibuat, akulah pilihan tepat, calon budak hebat!

Digandakan puluhan, lamaran jadi kupon undian..

Kadang dipanggil, kadang tak ada balasan,.. namanya  juga undian..

 

Termangu, satu dua bulan berlalu,.. tiba-tiba setahun berlalu..

 

Masih bermimpi menjadi pegawai negeri,..

Niat pengabdian nomor kesekian,.. membidik leha jabatan dan uang pensiunan..

Usia muda nyali tua..

 

Masih mendamba asa-cita, bekerja di perusahaan ternama..

Rapi menghitung uang berlipat, di belakang meja.. hidup dari jelatah riba..

Rentenir gaya baru, ayu!

 

Apalagi di perusahaan asing, serasa kuping mendengar uang gemrincing..

Nampak gagah, gagah menjajah..

Tak peduli tetangga, modal lari kemana, nasionalisme itu apa?!

 

Menganggur jelas siksa, satu dua pekerjaan dicoba..

Gaji kecil tak krasan, keluar berburu kesempatan..

Kena batu, meleset membuang peluru.. namanya juga berburu..

 

Bermimpi kaya, coba jadi pengusaha..

Sepi pembeli, merugi.. tikar digulung dapati mental teri..

Menganggur kembali,.. berdua dengan Teori.. terbangun meratapi..

 

Dulu malam minggu tawa pesta.. tiba-tiba sekarang rajin berdoa..

Berdoa Tuhan lekas membantu, tiada sadar Tuhan bukanlah pembantu..

Bingung mau apa lagi,.. masak mau nganggur lagi?

                      ***

----------------------

Sajak couple; Berpasangan dengan sajak: Lowongan Pekerjaan Bagi Sarjana Perkasa

__________________

sumber ilustrasi foto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun