Berpapasan dengan Bupati yang ku menangkan,..
Namun aneh, senyum Bupati tak lagi lembut.. banyak tempel noda di lengkung senyumnya..
Sebelah kumis juga mulai tipis, terkelupas menyisakan sisi kiri..
Kulit lembut kini penuh dengan kerut,.. seperti kertas diremas.. diremas panas matahari..
--------
Ku beriba, lega empati ku masih ada, Bupati ku dekati,..
Ku sapa tak dibalas, ku lempar senyum.. Bupati tetap diam,..
Ku mendekat ingin bertanya kenapa? Siapa tahu bisa membantu,..
--------
Bupati masih tidak bergeming,.. tegak berdiri dalam derita nista,.. mungkin tetap tegar tuk jaga wibawa..
Ku bermaksud tuk berbelas kasih,.. mengajak bersalaman,.. terlalu naif jika puk-puk tepuk pundaknya,.. ia pun masih tegap berdiam..