Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Penyuluh Pertanian Gayo, Bertekad Punya Media Sendiri

21 Juni 2016   13:26 Diperbarui: 21 Juni 2016   14:52 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1, Juanda Bintang, Penyuluh Pertanian senior, Ketua Perhiptani Aceh Tengah (Doc. FMT)

Gambar 2, Juanda Bintang (tengah) penyuluh yang peduli media (Doc. FMT)
Gambar 2, Juanda Bintang (tengah) penyuluh yang peduli media (Doc. FMT)
Fenomena dan realita itulah yang membuat seorang penyuluh senior, Juanda, SP atau yang akrab dipanggil Juanda Bintang ini merasa sangat prihatin. Kordinator BP3K Bintang yang juga Ketua Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Aceh Tengah ini mengungkapkan bahwa selama ini sudah banyak yang dilakukan oleh para penyuluh, tapi jarang yang diketahui oleh masyarakat, karena memang tidak pernah ada yang mengangkatnya ke media,

“Kami bersyukur, ada sosok idealis seperti pak Fathan, meski tanpa dukungan dan fasilitas dari intansinya, tetap komit untuk mengangkat kiprah teman-teman penyuluh ke berbagai media, kami para penyuluh sangat berterima kasih kepada beliau” ungkap Juanda, saat meninjau persiapan pembuatan embung dan jaringan irigasi pedesaan di wiliayah binaannya, kecamatan Bintang.

Itulah sebabnya dia punya obsesi, penyuluh pertanian yang ada di Dataran Tinggi Gayo ini bisa punya media sendiri, sehingga semua informasi tentang kegiatan penyuluh dalam mendukung dan mensukseskan program pembangunan pertanian dapat terekspose ke media. Sebenarnya gagasan itu sudah muncul beberapa tahun yang lalu, waktu itu Juanda sudah menjajaki kerjasama dengan penerbit dan percetakan untuk penerbitan media bagi penyuluh pertanian di Aceh Tengah, bahkan anggarannya pun sudah di alokasikan melalui APBK, namun kemudian terjadi miskomunikasi dengan pemangku kebijakan dalam pelaksanaannya, sehingga “mimpi” Juanda tidak jadi terwujud.

Kali ini tekadnya sudah bulat, tahun 2017 yang akan datang, penyuluh di Aceh Tengah harus sudah punya media sendiri, tanpa punya media sendiri, para penyuluh akan sulit mengekspos kegiatan-kegiatan yang telah mereka laksanakan di lapangan, begitu yang ada di benak Juanda.

“Kami sedang siapkan proposalnya, tapi kalaupun anggaran yang kami usulkan tidak terakomodir, kami sudah siap untuk berswadaya” lanjut Juanda “Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, peran media sangat penting, termasuk bagi para penyuluh pertanian, karena tanpa publikasi yang seimbang, akan selalu timbul anggapan bahwa penyuluh tidak bekerja” sambungnya.

Menurut Juanda, dengan memiliki media sendiri, para penyuluh akan punya kebebasan berekspresi dan menyalurkan bakat menulisnya, karena dia melihat banyak penyuluh yang sebenarnya punya kemampuan untuk menulis, tapi tidak tersalurkan karena keterbatasan media. Begitu juga dengan kegiatan lapangan yang sudah dilaksanakan oleh para penyuluh, akan terekspose secara maksimal melaui media ini. Untuk mewujudkan obsesinya ini, Juanda akan melibatkan sosok-sosok internal dari kalangan Bapeluh  yang sudah familiar dengan media seperti Drs. Muhammad Syukri , MPd dan Fathan,

“Kemampuan kedua orang ini dalam  menulis di berbagai media sudah tidak diragukan lagi, kami berharap mereka berdua bersedia membantu untuk mewujudkan impian kami memiliki media sendiri bagi penyuluh” harap Juanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun