“Kami bersyukur, ada sosok idealis seperti pak Fathan, meski tanpa dukungan dan fasilitas dari intansinya, tetap komit untuk mengangkat kiprah teman-teman penyuluh ke berbagai media, kami para penyuluh sangat berterima kasih kepada beliau” ungkap Juanda, saat meninjau persiapan pembuatan embung dan jaringan irigasi pedesaan di wiliayah binaannya, kecamatan Bintang.
Itulah sebabnya dia punya obsesi, penyuluh pertanian yang ada di Dataran Tinggi Gayo ini bisa punya media sendiri, sehingga semua informasi tentang kegiatan penyuluh dalam mendukung dan mensukseskan program pembangunan pertanian dapat terekspose ke media. Sebenarnya gagasan itu sudah muncul beberapa tahun yang lalu, waktu itu Juanda sudah menjajaki kerjasama dengan penerbit dan percetakan untuk penerbitan media bagi penyuluh pertanian di Aceh Tengah, bahkan anggarannya pun sudah di alokasikan melalui APBK, namun kemudian terjadi miskomunikasi dengan pemangku kebijakan dalam pelaksanaannya, sehingga “mimpi” Juanda tidak jadi terwujud.
Kali ini tekadnya sudah bulat, tahun 2017 yang akan datang, penyuluh di Aceh Tengah harus sudah punya media sendiri, tanpa punya media sendiri, para penyuluh akan sulit mengekspos kegiatan-kegiatan yang telah mereka laksanakan di lapangan, begitu yang ada di benak Juanda.
“Kami sedang siapkan proposalnya, tapi kalaupun anggaran yang kami usulkan tidak terakomodir, kami sudah siap untuk berswadaya” lanjut Juanda “Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, peran media sangat penting, termasuk bagi para penyuluh pertanian, karena tanpa publikasi yang seimbang, akan selalu timbul anggapan bahwa penyuluh tidak bekerja” sambungnya.
Menurut Juanda, dengan memiliki media sendiri, para penyuluh akan punya kebebasan berekspresi dan menyalurkan bakat menulisnya, karena dia melihat banyak penyuluh yang sebenarnya punya kemampuan untuk menulis, tapi tidak tersalurkan karena keterbatasan media. Begitu juga dengan kegiatan lapangan yang sudah dilaksanakan oleh para penyuluh, akan terekspose secara maksimal melaui media ini. Untuk mewujudkan obsesinya ini, Juanda akan melibatkan sosok-sosok internal dari kalangan Bapeluh yang sudah familiar dengan media seperti Drs. Muhammad Syukri , MPd dan Fathan,
“Kemampuan kedua orang ini dalam menulis di berbagai media sudah tidak diragukan lagi, kami berharap mereka berdua bersedia membantu untuk mewujudkan impian kami memiliki media sendiri bagi penyuluh” harap Juanda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H