Mohon tunggu...
Masduki Duryat
Masduki Duryat Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya seorang praktisi pendidikan, berkepribadian menarik, terbuka dan berwawasan ke depan. Pendidikan menjadi concern saya, di samping tentang keagamaan dan politik kebijakan--khususnya di bidang pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencinta

7 September 2022   11:10 Diperbarui: 7 September 2022   11:22 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mencinta

Oleh:

Masduki Duryat*)



"Engkau adalah manusia yang baik, jika orang lain merasa bahagia saat kau berada di samping mereka".

Dalam buku Slilit Sang Kiai Emha Ainun Nadjib menulis, tidak seorang manusiapun tidak pernah benar-benar kehilangan cinta. Maka jika ada pembunuhan, sesungguhnya sangat sulit dipahami.

Kecuali jika kita sudah betul-betul menjadi ter-jahat, ter-bandit, ter-penghianat, bahkan ter-binatang dan ter-setan. Kita yang menikamkan pedang pada dada saudara kita mencatat suatu tingkat kebinatangan yang lebih tinggi dari sang mayat.

Membunuh karakter, menjatuhkan harga diri saudaranya, dan bahkan menyingkirkannya hanya untuk sebuah syahwat kekuasaan. Atau untuk mengamankan kekuasaan, menertibkan keadaan, memelihara ketegangan antargolongan, mengadu domba, menstabilkan penindasan---mengatasnamakan rakyat---atau membunuh saudaranya karena tidak dianggap saudara dan dipojokkan oleh kekuasaan dan permusuhan. Menganggap paling benar interpretasinya, memutlakkan pandangannya dan menyalahkan yang tidak sepaham. Seringkali difragmentasikan di tengah-tengah masyarakat kita.

 

Abu Jahim; Sebuah Cermin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun