Menghadapi balita yang baru mulai belajar berbicara memang menjadi pengalaman yang menyenangkan, tetapi juga bisa menjadi tantangan bagi orang tua.
Salah satu tantangan yang sering dihadapi adalah ketika balita mulai menggunakan bahasa bayi atau bahasa yang tidak sepenuhnya dapat dimengerti oleh orang dewasa.
Bahasa bayi adalah cara balita untuk mengekspresikan diri mereka, meskipun kata-kata yang digunakan terkadang masih kabur dan sulit dipahami.
Ini adalah fase yang sangat normal dalam perkembangan bahasa mereka.
Namun, sebagai orang tua, tentu kita ingin dapat berkomunikasi dengan jelas dan memastikan balita kita merasa dimengerti.
Lalu, bagaimana cara mengatasi tantangan ini?
Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga cara efektif untuk mengatasi tantangan dalam berkomunikasi dengan balita yang menggunakan bahasa bayi.
Dengan pendekatan yang tepat, orang tua dapat membantu anak belajar berbicara lebih jelas dan merasa didukung dalam proses perkembangan bahasa mereka.
Berikut ini adalah tiga cara yang bisa dilakukan.
1. Menerima dan Menanggapi Bahasa Bayi dengan Positif
Langkah pertama dalam mengatasi tantangan komunikasi dengan balita yang menggunakan bahasa bayi adalah dengan menerima dan merespons bahasa bayi mereka dengan positif.
Hal ini sangat penting agar balita merasa dihargai dan didorong untuk terus berkomunikasi.
Ketika balita mengucapkan kata atau kalimat yang tidak sempurna atau terdengar seperti bahasa bayi, jangan langsung mengoreksi mereka.
Sebaliknya, dengarkan dengan penuh perhatian dan beri respons yang sesuai.
Misalnya, jika balita mengatakan "ba-ba" untuk meminta botol, jangan langsung mengatakan "Tidak, itu botol."
Sebagai gantinya, Anda bisa menjawab dengan cara yang mendukung, seperti "Oh, kamu mau botol ya? Ini botolnya."
Dengan cara ini, balita merasa bahwa apa yang mereka katakan penting dan dapat dimengerti, meskipun belum sempurna.
Respon yang positif seperti ini akan membantu mereka lebih percaya diri untuk terus mencoba berbicara.
Selain itu, dengan mendengarkan mereka dengan penuh perhatian, Anda juga bisa menangkap pola atau kebiasaan bahasa yang mereka gunakan, yang nantinya bisa membantu Anda dalam memberikan respon yang lebih tepat.
2. Menggunakan Bahasa yang Sederhana dan Jelas
Cara kedua yang dapat membantu mengatasi tantangan komunikasi adalah dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas.
Ketika berkomunikasi dengan balita, pastikan untuk berbicara dengan kalimat yang mudah dipahami.
Gunakan kata-kata yang sering mereka dengar dan pahami, sehingga mereka dapat lebih mudah mengikuti percakapan.
Misalnya, ketika mengajak balita untuk makan, Anda bisa mengatakan "Yuk, makan!" atau "Makan enak, ya!"
Kalimat sederhana ini akan lebih mudah dimengerti oleh balita dibandingkan dengan kalimat yang terlalu panjang atau rumit.
Selain itu, saat mereka mulai mencoba berbicara, beri kesempatan kepada mereka untuk mengungkapkan pikiran mereka terlebih dahulu, sebelum Anda memberikan penjelasan atau koreksi.
Jangan terburu-buru untuk memperbaiki setiap kata yang salah, karena itu bisa membuat balita merasa tidak nyaman atau tertekan.
Berikan mereka waktu untuk beradaptasi dengan cara berbicara yang benar secara alami.
Membiasakan berkomunikasi dengan bahasa yang sederhana juga membuat proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan bagi balita.
3. Menggunakan Visual dan Gerakan untuk Mendukung Pemahaman
Selain menggunakan bahasa yang sederhana, penting juga untuk menggunakan visual dan gerakan untuk mendukung pemahaman balita.
Balita sering kali lebih mudah memahami informasi ketika mereka dapat melihat atau merasakan sesuatu yang konkret.
Misalnya, ketika mengajarkan mereka kata "makan," Anda bisa menunjukkan makanan yang dimaksud.
Atau, saat mengajari kata "terbang," Anda bisa membuat gerakan tangan yang meniru gerakan pesawat terbang.
Cara-cara seperti ini dapat membantu balita menghubungkan kata-kata dengan objek atau tindakan yang nyata dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Jangan ragu untuk menggabungkan kata-kata dengan ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang sesuai.
Gerakan dan ekspresi ini bukan hanya membantu mereka memahami makna kata, tetapi juga memberikan kesan yang menyenangkan dan mendukung suasana hati positif dalam komunikasi.
Menggunakan visual dan gerakan dalam percakapan juga meningkatkan kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan dunia sekitar melalui bahasa yang mereka pelajari.
Selain itu, cara ini juga akan mempercepat proses penguasaan bahasa mereka, karena mereka tidak hanya mengandalkan pendengaran, tetapi juga penglihatan dan pengalaman langsung.
Penutup
Berkomunikasi dengan balita yang menggunakan bahasa bayi memang bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi orang tua yang ingin memastikan anaknya berkembang dengan baik dalam hal berbicara.
Namun, dengan pendekatan yang tepat, komunikasi ini dapat menjadi proses yang menyenangkan dan mendidik bagi keduanya.
Dengan menerima dan merespons bahasa bayi dengan positif, menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas, serta mendukung pemahaman melalui visual dan gerakan, Anda dapat membantu balita belajar berbicara dengan lebih percaya diri dan jelas.
Proses ini membutuhkan kesabaran dan konsistensi, tetapi hasilnya akan sangat memuaskan.
Seiring berjalannya waktu, balita Anda akan semakin mahir dalam berkomunikasi, dan hubungan antara orang tua dan anak pun akan semakin kuat.
Jadi, mari kita bantu balita kita tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dalam berkomunikasi, dimulai dengan pendekatan yang penuh kasih sayang dan dukungan positif.
Kesimpulan
Menghadapi balita yang menggunakan bahasa bayi memang memerlukan strategi khusus untuk mengatasi tantangan dalam berkomunikasi.
Tiga cara yang telah dibahas, yakni dengan menerima dan merespons bahasa bayi dengan positif, menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas, serta mendukung pemahaman melalui visual dan gerakan, dapat sangat membantu dalam memperlancar proses komunikasi.
Dengan pendekatan yang tepat, balita akan merasa didukung dan semakin percaya diri dalam mengembangkan keterampilan berbahasa mereka.
Jangan lupa untuk selalu memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengekspresikan diri, serta menikmati setiap momen berharga dalam tumbuh kembang mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI