Ciuman adalah bentuk kasih sayang yang sering kali kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama kepada orang yang kita sayangi.
Sebagai orang tua, sering kali kita memberikan ciuman kepada anak-anak kita untuk mengekspresikan rasa cinta dan perhatian.
Namun, ada satu jenis ciuman yang mungkin sering kita lakukan tanpa memikirkan dampak psikologisnya: cium bibir.
Cium bibir pada anak, meskipun sering dianggap sebagai tanda kasih sayang atau kebiasaan keluarga, menjadi topik yang cukup kontroversial.
Banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa tindakan ini, meskipun tampak tidak berbahaya, dapat memiliki dampak psikologis yang cukup besar bagi perkembangan anak.
Lalu, apa saja dampak psikologis dari cium bibir pada anak?
Apakah ini hal yang baik atau buruk?
Pada artikel ini, kita akan membahas tiga dampak psikologis yang bisa timbul akibat kebiasaan ini dan bagaimana kita bisa menilai apakah hal tersebut perlu dihindari atau tidak.
1. Potensi Kebingungan Bagi Anak tentang Batasan Fisik
Salah satu dampak psikologis yang perlu diperhatikan dari cium bibir pada anak adalah potensi kebingungan yang ditimbulkan tentang batasan fisik.