Mohon tunggu...
Mas Denal
Mas Denal Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Suka menulis dan mengetik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

3 Dampak Psikologis Cium Bibir pada Anak: Apakah Ini Baik atau Buruk?

25 Januari 2025   14:16 Diperbarui: 25 Januari 2025   14:16 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 dampak psikologis cium bibir pada anak: apakah ini baik atau buruk? (Dibuat oleh Mas Denal dengan menggunakan Meta AI)

Penutup

Cium bibir pada anak memang tampak seperti tindakan yang penuh kasih sayang, tetapi penting untuk menyadari bahwa tindakan ini dapat memiliki dampak psikologis yang cukup besar dalam jangka panjang.

Sementara memberikan ciuman kepada anak adalah hal yang normal dan menyenangkan, cium bibir bisa menimbulkan kebingungan mengenai batasan fisik, mempengaruhi perkembangan identitas diri anak, dan bahkan meningkatkan risiko perilaku tidak sehat di masa depan.

Sebagai orang tua, kita perlu bijak dalam memilih cara kita mengekspresikan kasih sayang, serta mempertimbangkan bagaimana tindakan kita bisa mempengaruhi perkembangan psikologis anak.

Kesimpulan

Memberikan cium bibir pada anak tidak selalu buruk, tetapi sangat penting untuk mempertimbangkan konteks dan dampaknya terhadap anak.

Cium bibir bisa menciptakan kebingungan tentang batasan fisik, mempengaruhi pengembangan identitas diri anak, dan bahkan meningkatkan risiko perilaku yang tidak sehat di masa depan.

Orang tua perlu memastikan bahwa mereka memberikan kasih sayang dengan cara yang sesuai dengan tahap perkembangan anak dan mengajarkan pentingnya batasan dalam hubungan interpersonal.

Dengan demikian, anak dapat tumbuh dengan pemahaman yang sehat tentang kasih sayang, batasan fisik, dan hubungan sosial yang baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun