Penutup
Cium bibir pada anak memang tampak seperti tindakan yang penuh kasih sayang, tetapi penting untuk menyadari bahwa tindakan ini dapat memiliki dampak psikologis yang cukup besar dalam jangka panjang.
Sementara memberikan ciuman kepada anak adalah hal yang normal dan menyenangkan, cium bibir bisa menimbulkan kebingungan mengenai batasan fisik, mempengaruhi perkembangan identitas diri anak, dan bahkan meningkatkan risiko perilaku tidak sehat di masa depan.
Sebagai orang tua, kita perlu bijak dalam memilih cara kita mengekspresikan kasih sayang, serta mempertimbangkan bagaimana tindakan kita bisa mempengaruhi perkembangan psikologis anak.
Kesimpulan
Memberikan cium bibir pada anak tidak selalu buruk, tetapi sangat penting untuk mempertimbangkan konteks dan dampaknya terhadap anak.
Cium bibir bisa menciptakan kebingungan tentang batasan fisik, mempengaruhi pengembangan identitas diri anak, dan bahkan meningkatkan risiko perilaku yang tidak sehat di masa depan.
Orang tua perlu memastikan bahwa mereka memberikan kasih sayang dengan cara yang sesuai dengan tahap perkembangan anak dan mengajarkan pentingnya batasan dalam hubungan interpersonal.
Dengan demikian, anak dapat tumbuh dengan pemahaman yang sehat tentang kasih sayang, batasan fisik, dan hubungan sosial yang baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI