Anak yang tidak tidur cukup lebih rentan terhadap gangguan emosional seperti kecemasan, stres, dan depresi.
Kurang tidur bisa menyebabkan perubahan suasana hati yang drastis, seperti mudah marah, cemas, atau bahkan depresi.
Selain itu, anak yang kurang tidur sering kali merasa tidak puas dengan diri mereka sendiri dan cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah.
Tidur yang cukup memungkinkan otak untuk mengatur dan memproses emosi dengan lebih baik.
Saat tidur, tubuh anak juga mengalami perbaikan pada aspek-aspek psikologis mereka, seperti pemulihan dari stres yang mereka alami sepanjang hari.
Anak yang memiliki waktu tidur yang cukup akan merasa lebih tenang dan bahagia, sehingga mereka lebih siap untuk menghadapi tantangan hari berikutnya.
Tidur yang cukup juga membantu anak belajar cara mengelola stres dengan lebih baik dan beradaptasi dengan berbagai situasi yang mereka hadapi.
Bagi anak-anak sekolah, hal ini sangat penting karena mereka sering dihadapkan pada tuntutan akademis yang cukup besar dan harus belajar mengelola perasaan mereka.
Penutup
Sebagai orang tua, kita memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan bahwa anak-anak kita mendapatkan tidur yang cukup setiap harinya.
Waktu tidur yang cukup bukan hanya soal istirahat fisik, tetapi juga sangat berhubungan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, kesehatan fisik, dan keseimbangan emosional anak.