Mohon tunggu...
Mas Denal
Mas Denal Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Suka menulis dan mengetik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

3 Cara Berbicara yang Membuat Anak Merasa Aman

14 Januari 2025   17:45 Diperbarui: 14 Januari 2025   16:51 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 Cara Berbicara yang Membuat Anak Merasa Aman (Dibuat oleh Mas Denal dengan menggunakan Meta AI)

Sebagai orang tua atau pengasuh, cara kita berbicara dengan anak sangat berpengaruh terhadap perasaan dan perkembangan mereka.

Anak-anak, terutama yang masih kecil, sangat sensitif terhadap nada dan pilihan kata yang digunakan orang dewasa di sekitar mereka.

Ketika anak merasa aman dan dihargai melalui komunikasi yang tepat, mereka akan lebih terbuka, percaya diri, dan lebih mudah mengikuti arahan atau nasihat yang diberikan.

Namun, banyak orang tua yang mungkin tidak menyadari betapa pentingnya cara berbicara dalam menciptakan rasa aman bagi anak.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga cara berbicara yang dapat membantu orang tua atau pengasuh membuat anak merasa aman, dihargai, dan dicintai.

1. Berbicara dengan Nada Lembut dan Menenangkan

Salah satu cara pertama yang dapat membuat anak maerasa aman adalah berbicara dengan nada yang lembut dan menenangkan.

Ketika kita berbicara dengan nada yang keras atau kasar, anak-anak bisa merasa takut atau tertekan.

Mereka mungkin akan menganggap situasi tersebut sebagai ancaman atau merasa tidak nyaman dengan pendekatan yang terlalu keras.

Sebaliknya, berbicara dengan suara lembut, pelan, dan penuh perhatian dapat menciptakan suasana yang lebih tenang dan nyaman bagi anak.

Anak-anak lebih cenderung merasa aman ketika mereka mendengar suara yang menenangkan dari orang dewasa di sekitar mereka.

Misalnya, saat anak sedang cemas atau takut, menggunakan nada suara yang lembut bisa membuat mereka merasa lebih tenang dan percaya diri.

Dengan berbicara pelan dan penuh kasih sayang, anak-anak akan merasa bahwa mereka didengar, dipahami, dan dilindungi.

Selain itu, berbicara dengan nada lembut juga dapat mendorong anak untuk berbicara lebih terbuka.

Mereka akan merasa lebih nyaman dalam berbagi perasaan atau kekhawatiran mereka, karena mereka tahu bahwa orang dewasa akan merespon dengan empati dan pengertian.

2. Menggunakan Kata-Kata Positif dan Mendukung

Cara kedua yang sangat penting dalam berbicara kepada anak adalah dengan menggunakan kata-kata positif dan mendukung.

Kata-kata yang kita pilih memiliki dampak besar pada cara anak merasa tentang diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka.

Ketika kita menggunakan kata-kata yang penuh pujian, dorongan, dan penghargaan, anak-anak akan merasa lebih dihargai dan aman.

Misalnya, ketika anak melakukan sesuatu dengan baik, memberikan pujian yang positif bisa meningkatkan rasa percaya diri mereka.

Alih-alih fokus pada kesalahan atau kekurangan, fokuskan pada usaha atau pencapaian yang telah mereka lakukan.

Contoh, alih-alih mengatakan, "Kenapa kamu selalu membuat kesalahan?" cobalah untuk mengatakan, "Kamu sudah berusaha keras, ayo coba lagi, pasti bisa!"

Dengan memberikan pujian yang tepat, anak merasa dihargai atas usaha mereka, bukan hanya hasil akhirnya. Ini sangat penting dalam membangun rasa aman dan percaya diri mereka.

Selain itu, kata-kata positif membantu anak memahami bahwa mereka tidak perlu takut melakukan kesalahan.

Kesalahan adalah bagian dari belajar, dan anak-anak akan merasa lebih aman jika mereka tahu bahwa orang tua atau pengasuh mereka akan mendukung mereka dalam setiap langkah perjalanan mereka.

Kata-kata yang mendukung dapat mengajarkan anak untuk lebih berani mengambil tantangan dan mencoba hal baru tanpa rasa takut gagal.

3. Memberikan Perhatian Penuh dan Mendengarkan dengan Empati

Cara ketiga yang bisa membuat anak merasa aman adalah dengan memberikan perhatian penuh dan mendengarkan mereka dengan empati.

Seringkali, anak-anak hanya ingin didengar, terutama ketika mereka memiliki perasaan atau masalah yang mengganggu mereka.

Ketika orang tua atau pengasuh benar-benar mendengarkan anak, tanpa terburu-buru memberi solusi atau menghakimi, mereka akan merasa lebih dihargai dan dihormati.

Memberikan perhatian penuh kepada anak berarti menghentikan aktivitas lain, seperti memeriksa ponsel atau menonton TV, dan benar-benar fokus pada apa yang mereka katakan.

Ini menunjukkan bahwa Anda peduli dengan perasaan dan pengalaman mereka, yang menciptakan rasa aman yang besar bagi anak.

Selain itu, mendengarkan dengan empati juga berarti mencoba untuk memahami perasaan anak tanpa menyalahkan atau menghakimi.

Saat anak berbicara tentang kekhawatiran mereka, jangan terburu-buru memberikan nasihat atau solusi.

Sebagai gantinya, coba untuk memahami perasaan mereka dengan mengatakan hal-hal seperti, "Saya bisa mengerti kenapa kamu merasa seperti itu," atau "Pasti itu terasa sangat sulit, ya?"

Dengan mendengarkan dengan empati, anak merasa dihargai dan tahu bahwa mereka tidak akan merasa kesepian dalam menghadapi perasaan mereka.

Ini juga mengajarkan anak untuk berbicara dengan jujur dan terbuka tentang perasaan mereka di masa depan.

Kesimpulan

Berbicara dengan cara yang membuat anak merasa aman adalah keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap orang tua atau pengasuh.

Dengan berbicara dengan nada lembut dan menenangkan, menggunakan kata-kata positif dan mendukung, serta memberikan perhatian penuh dan mendengarkan dengan empati, kita dapat membantu anak merasa dihargai, dicintai, dan dilindungi.

Ketika anak merasa aman, mereka akan lebih terbuka, lebih percaya diri, dan lebih mampu mengatasi tantangan hidup dengan baik.

Selain itu, komunikasi yang baik juga mempererat hubungan antara orang tua dan anak, menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan saling pengertian.

Jadi, mari kita mulai berbicara dengan cara yang membuat anak merasa aman, agar mereka tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan bahagia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun