Alih-alih menanggapi dengan cara yang negatif atau memarahi anak karena terlalu cerewet, lebih baik kita memberikan apresiasi pada perilaku yang baik dan sesuai dengan harapan kita.
Anak-anak cenderung akan mengulangi perilaku yang mendapat perhatian positif dari orang tua.
Jadi, jika anak menunjukkan perilaku berbicara yang sesuai dengan situasi dan sosial, beri pujian atau dorongan.
Misalnya, saat anak menunggu giliran untuk berbicara dengan orang lain atau berbicara dengan suara yang lebih tenang di tempat umum, kita bisa memberi pujian.
Kalimat seperti "Wah, kamu sudah sangat sabar menunggu giliran!" atau "Bagus sekali, kamu bicara dengan sangat tenang tadi" bisa memberikan penguatan positif yang membantu anak memahami bagaimana cara berbicara yang baik dalam situasi sosial.
Ini juga akan memberi mereka rasa percaya diri untuk berbicara dengan cara yang lebih baik dan lebih efektif di masa depan.
Selain itu, kita juga bisa memberikan anak kesempatan untuk berlatih berbicara di depan orang lain melalui kegiatan sosial, seperti bermain bersama teman-teman atau keluarga.
Melalui pengalaman berinteraksi langsung, anak akan lebih mudah memahami kapan saat yang tepat untuk berbicara dan kapan mereka harus lebih mendengarkan.
Dengan cara ini, kita membantu anak berkembang menjadi individu yang tidak hanya komunikatif, tetapi juga peka terhadap lingkungan sosial mereka.
Kesimpulan
Mengelola sifat cerewet anak bukanlah hal yang sulit jika kita tahu cara yang tepat untuk mendukung perkembangan sosial mereka.