Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberikan pemahaman mengenai situasi dan kondisi yang mengharuskan mereka untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar.
Misalnya, jika sedang berada di tempat umum, seperti di restoran atau di dalam kereta, kita bisa mengajarkan anak untuk berbicara dengan suara yang lebih pelan dan tidak mengganggu orang lain.
Atau, saat orang tua atau orang dewasa lainnya sedang berbicara, kita bisa mengajarkan anak untuk tidak menyela atau berbicara terlalu banyak.
Kita bisa memberi contoh dengan berbicara dengan cara yang tenang dan menghormati giliran.
Mengajarkan anak untuk menghargai orang lain saat berbicara adalah salah satu langkah penting dalam mengelola sifat cerewet mereka.
Selain itu, penting juga untuk mengajarkan anak kapan waktu yang tepat untuk berbicara.
Jika mereka terus-menerus berbicara tanpa memperhatikan waktu dan situasi, anak-anak mungkin akan kesulitan beradaptasi dalam interaksi sosial mereka.
Dengan mengenalkan konsep "waktu bicara" ini, anak-anak akan belajar untuk lebih memperhatikan kapan dan bagaimana cara berbicara agar tidak mengganggu orang lain.
Cara ini akan membantu anak-anak menjadi lebih peka terhadap situasi sosial dan membuat mereka lebih mudah beradaptasi di berbagai kesempatan.
3. Berikan Positif Reinforcement untuk Meningkatkan Kemampuan Sosial
Mengelola sifat cerewet anak juga memerlukan pendekatan yang penuh kasih sayang dan pemahaman.