Sensory play bukan cuma soal main-main, tapi juga merangsang otak anak untuk berpikir dan belajar.
Ketika anak diajak bermain dengan benda-benda yang punya berbagai tekstur atau bentuk, mereka mulai belajar untuk membedakan mana yang keras, lembek, panas, dingin, atau basah.
Misalnya, saat anak bermain dengan bola air, mereka bisa belajar bahwa air itu berat dan bisa mengalir, sementara pasir terasa kering dan bisa terbentuk jadi berbagai bentuk.
Selain itu, saat anak diminta untuk mencampur warna atau membentuk sesuatu dari tanah liat atau playdough, mereka juga belajar konsep warna, bentuk, dan ukuran.
Melalui kegiatan ini, mereka nggak cuma asik bermain, tapi juga merangsang otak mereka untuk berpikir lebih kreatif dan berkembang.
Mereka akan mulai menemukan cara-cara baru untuk memecahkan masalah atau mengembangkan ide-ide yang lebih kreatif.
Dan jangan salah, hal ini juga berperan besar dalam perkembangan bahasa mereka loh!
Ketika anak berbicara tentang apa yang mereka rasakan saat bermain, mereka secara nggak langsung memperluas kosa kata dan kemampuan berbahasa.
3. Meningkatkan Kemampuan Sosial dan Emosional
Manfaat ketiga yang nggak kalah penting dari sensory play adalah membantu anak mengembangkan kemampuan sosial dan emosional.
Saat anak bermain dengan teman atau bahkan orang tua, mereka belajar cara berinteraksi, berbagi, dan bekerja sama.