Akibat terburuk  dari pengangguran adalah berkurangnya tingkat kesejahteraan yang telah digapai oleh seseorang, dan semakin meningkantnya kemiskinan dan dapat berujung pada tindakan kriminal atau kejahataan. Namun ada juga yang membuat pengangguran meningkat yaitu kurangnya rasa nyaman dalam bekerja dan memilih jalan untuk berhenti. Mungkin berhenti secara terhormat itu masih baik tapi bagaimana karena tidak nyaman dalam bekerja berujung pada pembunuha, contohnya adalah yang baru-baru ini terjadi dikota tetangga yang mana seorang bahwahan membunuh bosnya sendiri karena tidak nyaman bekerja ditempatnya. Dari sini bisa kita lihat bahwa kemungkinan banyak yang rela meninggalkan pekerjaan karena tidak nyaman dengan bawaan dari atasnya sendiri. Pengangguran juga terjadi bisa karena kondisi contohnya yaitu pada saat covid-19 melanda negara kita banyak orang yang harus diphk karena perusahaan tidak dapat berjalan normal saat datangnya wabah tersebut.
  Disni bisa kita lihat bahwa masalah pengangguran bukanlah hal yang harus dianggap enteng atau mudah tapi pengangguran adalah masalah yang dihadapi oleh setiap negara dan bahkan belum ada sampai saat ini negara yang bisa menjamin bahwa warga negaranya tidak ada yang menganggur.
  *Jenis-jenis Pengangguran
Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya
- Pengangguran Struktural, ada akibat dari pekerja yang tidak dapat mengimbangi struktur yang telah ditetapkan oleh negara maupun perusahaan. Contohnya dari struktur pertanian berubah ke industri atau ke niaga.
- Pengangguran Konjungtur, yaitu pengangguran yang terjadi akibat kondisi-kondisi tertertentu baik itu yang membawa dampak besar atau kecil. Contohnya adalah Ketika terjadinya covid-19 maka permintaan tenaga kerja menurun dan  bahkan banyak yang harus diphk.
- Pengangguran Friksional, yaitu ada akibat dari adanya kesalah pahaman antara pelamar dengan penyedia pekerjaan/perusahaan, hal ini membuat calon pekerja tidak mempunyai informasi yang akurat.
- Pengangguran Musiman, yaitu  pengangguran yang tejadi pada musim tertentu saja.
- Pengangguran Teknologi, pengangguran yang ada karena kemajuan zaman dimana tidak dibutuhkannya tenaga menusia meleinkan sudah diganti oleh robot-robot canggih.
- Pengangguran Voluntary, orang- orang yang tidak mau bekerja karena menganggap bahwa warisan yang mereka peroleh sudah dapat memenuhi kebutuhannya.
Pengangguran Berdasarkan Sifatnya
- Pengangguran Terbuka yaitu pengangguran yang sama sekali tidak bekerja atau tidak mempunyai penghasilan.
- Pengangguran Terselubung yaitu lebih dominanya pekerja pada satu jenis pekerjaan saja.
- Setengah Menganggur, yaitu sesorang yang bekerja hanya jika dibutuhkan saja atau dengan kata lain tidak meiliki pekerjaan yang menetap.
Dampak dari pengangguran sebagi berikut:
- Menurunya pendapatan negara.
- Semakin meningkatnya kemiskinan.
- Meningkatnya kejahatan.
- Pendapatan perkapital rendah.
- Semakin menurunya kesejanteraan masyarakat.
Solusi untuk mengatasi pengangguran sebagai berikut:
- Membuat lowongan pekerjaan sesuai dengan skill yang diliki oleh pelamar
- Menciptakan lowongan pekerjaan bagi yang tidak memiliki Pendidikan yang tinggi
- Membuat prakter kerja bagi para pelamar.
*KEMISKINAN
   Kemiskinan dapat didefeninisikan sebagai kondisi dimana seseorang atau kelompok yang tidak dapat memenuhi kebutuhannya seperti kebutuhaan akan pangan dan pakan atau dapat dikatakan belum mendapatkan kata kesejahteraan. Di Indonesia pada bulan September tahun 2022 sebesar Rp.535.547,00/perkapital dan secara tercatat rata-rata rumha tangga miskin di Indonesia sebanyak 4,34 KK(kartu keluarga). Banyak yang terjadi akibat dari kemiskinan ini contohnya, adalah orang-orang yang mau mencuri untuk memenuhi kebutuhannya, mungkin kita berpikir kenapa tidak bekerja saja dari pada harus mencuri yang secara sadar itu adalah tindakan kriminal. Namun mereka tidak bekerja mungkin karena kualifikasi mereka tidak sesuai dengan tempat yang mereka ingin. Dan kemiskinan juga terjadi akibat dari ketimpangan antara pendapatan dan pengeluaran. Tinggi pengeluaran membuat masyarakat harus bekerja keras untuk dapat memenuhinnya.
  Disinilah diperlukan dorongan  dari pemerintah meninjau bagaimana harga dari bahan pagan yang bereda dimasyarakat apakah sesuai dengan harga jual hasil tani dari masyarakat. Rendahnya harga dari hasil pertanian membuat beberapa petani tidak mau lagi bekerja karena harga pupuk yang tinggi namun harga dari hasil tani yang sangat rendah. Contohnya adalah diprovinsi Sumatra utara pada bulan April-mei yang mengalami ke anjlokan harga pada tanama cabai, tercatat bahwa harga dari satu kilo cabai hanya Rp.19.000/kg sedangkan pupuk untuk tanaman cabai sangat mahal. Padahal jelas kita tau bahwa provinsi Sumatra utara rata-rata memiliki mata pencarian sebagai seorang petani, namun bagaimana jika hasilnya yang mereka harapkan tidak sesuai dengan yang telah mereka keluarkan.
  Hal ini juga harus menjadi perhatian dari pemerintah-pemerintah daerah untuk mengolah daerahnya supaya tidak mengalami kerugian sangat besar. Karena hal ini juga dapat membawa daerah tersebut kedalam kemiskinan yang semakin berlanjut