Mohon tunggu...
daryo susmanto
daryo susmanto Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

jangan berhenti belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pondok Buntet Pesantren Cirebon dalam Sekilas Ulasan

17 September 2019   00:47 Diperbarui: 2 Agustus 2021   15:13 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mbah Muqoyyim awalnya mendirikan Pesantren Buntet di kampung Kedung Malang Desa Buntet Kecamatan Astanajapura Cirebon"

Setelah hampir dua jam, akhirnya kami sampai juga di Pondok Buntet Pesantren, Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon. Jarak tempuh ke lokasi dari Kota Cirebon sebenaranya tidak terlalu jauh yakni sekira 12.5km, namun karena medan bersepeda yang kami lalui cukup berat dan belum kami kenali, waktu tempuhnya cukup lama. 

Kami pun sempat berhenti setidaknya tiga kali untuk istirahat dan menunggu sampai 19 pesepeda berkumpul kembali.Sesampainya di Pondok Pesantren, kami menuju masjidnya untuk shalat duha.

Baca juga : Pondok Pesantren dalam Arus Modernisasi

Masjid Pondok Buntet. Dokumen Penulis
Masjid Pondok Buntet. Dokumen Penulis
Pondok Pesantren Buntet didirikan oleh Mbah Muqoyyim. Mbah atau Kyai Muqoyyim merupakan putra Kyai Abdul Hadi yang merupakan keturunan bangsawan dari Kesultanan Cirebon. Dia dilahirkan di Desa Srengseng Krangkeng, Karang Ampel, Indramayu 1689 seiring dengan melemahnya Kesultanan Cirebon pascamangkatnya Pangeran Girilaya pada 1662 M. 

Saat itu, Kesultanan Cirebon terpecah menjadi beberapa bagian.Karena kepintaran dalam membuat buku tentang Tauhid, Fiqih, dan Tasawuf Kyai Muqoyyim diangkat menjadi Mufti oleh Keraton Kanoman.

Singkat cerita, karena ada perbedaan sikap antara dirinya dengan pihak keraton terhadap Belanda, yakni keraton mulai terlihat tunduk terhadap Belanda, akhirnya Kyai Muqoyyim mengundurkan diri meninggalkan Keraton Kanoman. Dia kemudian mendirikan Pesantren Buntet sekitar 12 km dari Keraton Kanoman (Kota Cirebon)pada tahun 1750 sumber lain menyebutkan 1785.

Mbah Muqoyyim awalnya mendirikan Pesantren Buntet di kampung Kedung Malang Desa Buntet Kecamatan Astanajapura Cirebon. Beliau membangun rumah yang sangat sederhana dan juga langgar (Musholla) dan beberapa kamar santri. Saat beliau memberikan pengajian, ternyata banyak menarik masyarakat untuk bergabung belajar mengaji kepada beliau.

Belanda yang mengetahui kegiatan dan keberadaan Muqoyyim, langsung melakukan serangan dan percobaan penangkapan. Karena informasi tersebut sudah bocor, Mbah Muqoyyim akhirnya bisa menyelamatkan diri bersama sahabat dekatnya yaitu Kiai Ardi Sela menuju Desa Pesawahan Sindanglaut yang letaknya sekira 10 Km dari Pesantren Buntet. 

Baca juga : Pondok Pesantren Darul Mutaqqien Membiasakan Siswanya untuk Menjadi Guru di Pesantren

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun