Mohon tunggu...
semutmerah
semutmerah Mohon Tunggu... Psikolog - Bukan untuk dikritisi, tapi untuk direfleksikan

Serius tapi Santai | Psychedelic/Progressive/Experimental | Memayu Hayuning Bawana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malahayati

10 Mei 2021   11:45 Diperbarui: 10 Mei 2021   12:12 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Akan tiba suatu hari nanti, suatu waktu nanti, suatu masa nanti, siapapun itu, berada di fase tersebut; fase dimana ia tidak bisa menolak hati nuraninya bahwa ia harus menjadi Air dimanapun ia berada, menjadi Api dimanapun ia melangkah. Tidak bisa untuk tidak, kecuali "Istirahat sejenak".

Waktu menuju dini hari tengah malam, ku raih telponku, sengaja aku pilih jam dimana Mala sudah tidur. Ku kirim pesan pendek padanya agar saat ia bangun dari tidur, ia tetap mau merangkul dan menyayangiku. "Selamat Tidur, kasihku, pemanja nan pencemburu. Mas sayang kamu, dan mas berterimakasih karena kamu sudah mau mengingatkan, menjaga, dan mempedulikan mas. Kecup hangatku untuk keningmu, Mala." Begitu isi pesanku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun