Sebenanya masih ada banyak lagi jenis verbal abuse yang tanpa disadari dilakukan. Nah, apabila verbal abuse sudah sangat parah, itu dapat memengaruhi psikologis seseorang dan mempertanyakan apakah dirinya tidak mampu, bodoh, dan tidak berharga. Lantas apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi hal tersebut dalam dunia kerja?
1. Menetapkan Batasan
Ungkapkan saja dengan tegas kepada orang yang bersangkutan bahwa mereka tidak boleh lagi mengkritik, menghakimi atau mempermalukan kita, menyebut nama, mengancam kita, dan sebagainya. Kemudian, beri tahu alasan kepada mereka apa yang akan terjadi jika mereka tetap melanjutkan perilaku ini.
2. Batasi Eksposur
Jika memungkinkan, luangkan waktu dari orang yang bersangkutan dan habiskan waktu bersama orang-orang yang mencintai dan mendukung kita dalam kantor.Â
Membatasi eksposur dengan orang tersebut dapat memberi kita ruang untuk mengevaluasi kembali sebuah hubungan rekan kerja. Mengelilingi diri kita dengan jaringan perteman yang positif dan rasa kekeluargaan akan membantu kita merasa tidak terlalu kesepian dan terisolasi dan mengingatkan kita tentang seperti apa seharusnya hubungan yang sehat itu.
3. Mencari pertolongan
Penyembuhan dari hubungan yang kasar secara verbal mungkin bukan sesuatu yang dapat kita lakukan sendiri. Jangkau orang-orang terkasih yang terpercaya untuk mendapatkan dukungan, dan pertimbangkan untuk berbicara misalnya dengan kepala departemen, kita curhat kepada beliau mengenai situasi yang kita alami dan meminta solusi untuk keluar dari masalah tersebut.Â
Hal seperti ini dapat membantu memproses emosi kita dan mampu mengembangkan keterampilan kita untuk menghadapi konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang dari verbal abuse.
4. Akhiri Hubungan
Jika tidak ada tanda-tanda bahwa verbal abuse akan berakhir, atau bahwa orang tersebut memiliki tidak ada niat untuk memperbaiki perilakunya, Kita mungkin perlu mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri hubungan tersebut.Â