Mohon tunggu...
Kresno Aji
Kresno Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Linux & LaTeX Specialist

Baru saja menyelesaikan S2.\r\nSuatu keinginan untuk menulis di bidang sosial budaya, terutama budaya Jawa. Analisa politik ditulis dalam bahasa Inggris.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jatuhnya Yugoslavia dan Implikasinya terhadap Indonesia

6 Desember 2014   21:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:54 4327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditulis oleh: Kresno Aji (kresno.aji@gmail.com), Minggu legi, 30 November 2014

Bangkitnya nasionalisme sempit di kawasan Eropa Tenggara mengakibatkan pecahnya konflik etnis bersenjata yang berakhir dengan pecahnya Yugoslavia menjadi negara-negara kecil meliputi Republik Serbia, Republik Montenegro, Republik Kroasia, Republik Slovenia, Republik Makedonia dan Bosnia Herzegovina. Sebelum pecah, negara pelopor Gerakan Non-Blok (GNB) ini dikenal sebagai sebuah negara Komunis yang maju dan makmur rakyatnya.

[caption id="attachment_358112" align="aligncenter" width="300" caption="Peta Google Earth - Wilayah bekas Yugoslavia"][/caption]

Sejarah Berdirinya Yogaslavia

Yugoslavia terletak di wila­yah Balkan, penduduknya ber­asal dari bangsa Slavia, mereka tinggal di pegunungan Carpatus seperti bangsa Rusia, Ceko­slovakia, Rumania dan Bulga­ria. Sejarah Yugoslavia dimulai pada abad ke-6, mereka terdiri atas beberapa bangsa kecil yang masing-masing berdiri sendiri, kemudian secara ber­gantian pernah dijajah oleh bangsa Romawi, Perancis, Austro Ho­ngaria, Turki, Itali dan Jerman.

Pada saat pasukan Turki me­lak­ukan invasi ke Yugoslavia tahun 1389 men­dapat per­lawanan sengit dari etnis Ser­bia, King of Serbia Stjifan Dusan terbunuh, demikian juga raja Turki tewas dalam pertem­puran tersebut.

Akhirnya Serbia kalah pe­rang dalam suatu pertem­puran yang terkenal dengan “The battle of Kosovo” di Black Bird Valley. Kekalahan tersebut selalu dike­nang oleh bangsa Serbia karena merupakan se­jarah hitam Serbia.

Selanjutnya Turki dapat mengembang­kan agama Islam di Bosnia Herze­govina, hal tersebut me­nim­bulkan rasa dendam Serbia kepada kelom­pok Muslim Bos­nia. Tahun 1914 Putra Mahkota Kerajaan Austro Hongaria “Archduke Francis Ferdinand” dan istrinya terbunuh oleh “Bosnian Serb Student”, hubungan Serbia – Hongaria memburuk karena Serbia me­nolak permintaan Hongaria untuk menyelidiki ka­sus ter­sebut. Terjadilah perang Serbia – Hongaria, yang kemudian meluas menjadi perang dunia pertama.

Sejarah permasalahan daerah Balkan dimulai sejak kekaisaran Austria-Hongaria dimana setelah dibubarkannya Kekaisaran Austria-Hongaria pada akhir Perang Dunia I (sekitar tahun 1918) maka “Kerajaan Serbia, Kroasia dan Slovenia” didirikan dengan Peter I dari Serbia sebagai raja. Bibit untuk konflik di masa datang sudah ditaburkan mulai saat ini. Serbia menginginkan sebuah negara kesatuan padahal Kroasia menginginkan sebuah federasi. Pada tahun 1928, Kroasia mencoba melepaskan diri setelah seorang anggota parlemen dari Kroasia dibunuh. Raja Alexander, sejak 1921, bereaksi keras dengan membubarkan parlemen dan mencanangkan diktatorialisme.

Pada tahun 1929 nama negara diubah menjadi Yugoslavia (= Slavia Selatan). Raja Yugoslavia, Alexander, dibunuh di Paris, Prancis, oleh kelompok nasionalis ekstrim Makedonia-Kroasia. Tahun 1939 Kroasia mendapatkan lebih banyak otonomi. Selanjutnya pecah Perang Dunia ke 2 dimana Wali Raja Yugoslavia pada saat itu, Pangeran Paul, terpaksa menandatangani persetujuan kerja sama dengan Poros Jerman-Italia-Jepang. Akan tetapi para perwira Serbia yang anti-Jerman berontak dan menggulingkan pemerintahannya. Hitler marah dan menyerang Yugoslavia. Negara Balkan tersebut jatuh dengan cepat, terutama karena etnis-etnik non Serbia banyak yang bergabung dengan para penyerbu.

Setelah menaklukkan negeri itu, Hitler memecah-belah negeri tersebut di bawah pendudukan Poros dan rezim boneka lokal. Atas perintah Hitler, bekas propinsi Kroasia, Bosnia, dan Herzegovina digabungkan ke dalam negara boneka Kroasia sementara wilayah sebagian besar Kosovo, Montenegro Selatan dan Makedonia Barat digabungkan ke dalam Negara Albania Raya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun