Mohon tunggu...
Marzuki Umar
Marzuki Umar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe

Penulis adalah Dosen STIKes Muhamadiyah Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Rabun Mata Hati

19 Maret 2024   23:38 Diperbarui: 19 Maret 2024   23:47 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kompasiba

Oleh : Marzuki Umar 

Detak-detak jantung

Terus saja menggema tanpa henti

Baca juga: Merajut Mimpi

Darah kian mengalir dalam nadi

Napas hilir mudik bak balon kendali

Semua itu tanpa berarti

Baca juga: Jalan Pulang

Ketika rabun mata hati

Bola mata boleh saja memandang

Baca juga: Sumber Kehidupan

Pada bulan bintang dan matahari

Hidung boleh saja mencium

Pada aroma yang khas dan mewangi

Semua itu tak kan menjadi energi

Ketika rabun mata hati

Kaki boleh saja melangkah

Pada jalan mulus dan banyak rezeki

Tangan boleh saja merambah

Pada daun-daun hijau penuh nutrisi

Semua itu tak kan menjadi usaha sejati

Ketika rabun mata hati

Telinga bisa saja mendengar

Nasihat dan bacaan kitab suci

Jiwa bisa saja merasakan

Pahit manisnya politik pengampu negeri

Semua itu tak kan jadi lentera diri

Ketika rabun mata hati

Mulut boleh jadi ingin berbicara

Keajaiban yang bakal terjadi

Lambung boleh jadi menerima 

Makanan dan minuman yang diisi

Semua itu jadi bumerang bagi pribadi

Ketika rabun mata hati

Harta dapat saja dikumpulkan

Lewat usaha siang dan malam hari

Jabatan dapat saja didapatkan

Lewat siasat dan pendekatan diri

Semua itu tak kan jadi modal sejati

Ketika rabun mata hati

Bireuen, 19 Maret 2924

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun