Mohon tunggu...
Marzuki Umar
Marzuki Umar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe

Penulis adalah Dosen STIKes Muhamadiyah Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Balik Baliho

3 Februari 2024   23:36 Diperbarui: 4 Februari 2024   00:01 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Dokumen Pribadi

Oleh : Marzuki Umar

Menjelang pesta rakyat dirayakan

Setan-setan menggoda di balik baliho

Mutiara kata dirangkaikan bagai tembang

Performa politik dibingkaikan gelang emas

Jalan pikiran dilumuri ampau aspal curahan 

Ketika butiran-butiran langit menebar janji

Politikus menaruh rasa pada pelangi

Baca juga: Keberkahan Langit

Paku alam merapat di balik baliho relasi

Sembako dilambangkan tali pengekang diri

Janji demi janji dijadikan rasa gula asli

Malam itu..., 

Paku alam nempelkan kepala di bantal sepi

Setan semakin mendekat mimpi disulap

Memori diobrak-abrik diary disegel sesaat

Bola mata diteteskan pembangkit katarak

Detik-detik bilik pemungutan suara ditegakkan

Ingatan paku alam semakin memburam

Gambar baliho tak lagi bisa dibayangkan

Nomor berapa semakin jadi suatu pertanyaan

Pikiran meraba suasana hati semakin tak tenang

Pagi itu, semua relasi pada datang 

Arena pesta padat dengan bisikan

Syarat pilih diarah pengatur siasat

Kedamaian jiwa kian jadi perekat

Ingatan pilihan bertambah semangat

Satu per satu dipangil sang petugas

Tangan gemetar pikiran menerawang

Satu dua tiga terus jadi perdebatan

Berdo'a sesaat minta pertolongan

Penunjukan balon mendapat cerahan

Bireuen, 3 Februari 2024

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun