Mohon tunggu...
Marzuki Umar
Marzuki Umar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe

Penulis adalah Dosen STIKes Muhamadiyah Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Menakut-nakuti Anak Usia Balita, Apa Efek Negatifnya?

3 Februari 2024   00:35 Diperbarui: 3 Februari 2024   10:57 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Dokumen Pixaby

Merasa Terasing dalam Pergaulan

Di dalam menata kehidupan yang ramah lingkungan, rasanya hidup berdampingan dengan penuh sosial memang sangat dibutuhkan. Namun, bagi anak yang sejak balita telah ditakut-takuti dengan sosok yang menyeramkan, maka dirinya merasa terasing di dalam pergaulan. Ketimbang bergaul dan berkumpul-kumpul bersama di suatu tempat, dia akan lebih banyak menyendiri. Kalaupu diajak bersama-sama, dia akan merasa malu. Tidak jarang ajakan itu ditolak dengan berbagai alasan semu. 

Solusinya 

Melarang demi kebaikan itu benar tapi strategi larangan yang dibangun seperti itu salah. Mengapa? Hal itu dikarenakan si anak lagi meniru dan mencoba. Segala sesuatu yang dibuatnya merupakan hasil tiruan dan cobaan. Kekeliruan tanpa disadarinya pasti terjadi. Oleh karena itu, anak yang gesit, lincah, kocak, dan riang hendaknya selalu dibimbing dengan ranah pendidikan yang benar, bukan dipukul mentalnya dengan jalan menakut-nakuti nya. 

Kesimpulan

Setiap anak dilahirkan pasti tumbuh dan berkembang seirama dengan perjalanan waktu. Di dalam pertumbuhan dan perkembangannya, bimbingan dan arahan ke arah yang lebih baik adalah suatu keharusan. Perkembangan motorik, kognitif, sosial, dan moral hendaknya dimantapkan sejak anak masih balita, sehingga ketika beranjak remaja dan dewasa, pola kehidupan dirinya dapat dibentuk dengan tepat guna berdasarkan jiwa yang tangguh.  Semoga...! 

Penulis adalah: Dosen STUKes

Muhammadiyah Lhokseumawe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun