Contoh dekat yang mungkin masih dalam retensi atau ingatan kita dalam masalah undang-mengundang saat acara walimah atau pesta pernikahan. Khususnya di Aceh, perilaku mengundang cukup bersahaja. Tuan rumah atau yang diwakilkannya sengaja datang ke rumah tujuan untuk mengundang. Jembatan yang diacunya cuma sirih dan rokok, bukan kartu undangan atau WA.Â
Demikian juga dengan pertemuan untuk berbagai hajat atau kebutuhan lainnya, baik bersifat individual maupun kelompok atau organisasi. Semua itu sebaiknya diniatkan untuk acara silaturahmi. Menyangkut dengan silaturahmi yang dilaksanakan oleh sekelompok guru aktif bersama guru yang telah dan sedang menjalani purnabakti, semestinya manfaat apa saja yang bakal terungkap. Bahasan berikut akan memberitahu selayang pandang mengenai hal itu.Â
Mempererat Persaudaraan
Sebagaimana kita pahami bahwa tugas atau jabatan memiliki masanya masing-masing. Bagi yang masa tugasnya masih panjang, maka dia dinyatakan tenaga aktif. Sedangkan bagi sudah pensiun itu digelar dengan purnabakti. Sekalipun begitu, pada dasarnya keduanya itu adalah teman sekerja atau kolega yang berkiprah dalam satu wadah sesuai dengan SK yang dimilikinya.Â
Perpisahan yang kelak terjadi, itu dikarenakan masa baktinya yang menetukan. Perpisahan ini sebenarnya hanya bersifat ragawi sedangkan batiniahnya masih tetap terpaut satu sama lainnya. Jika sewaktu-waktu antara kedua belah pihak memiliki keluauangan dan kesempatan, silaturahmi adalah ajang persaudaraan. Dengannya, ikatan persaudaraan dan persahabatan akan tetukir sepanjang hayat, bukan saja antar pesona tapi juga antar keluarga.Â
Sebaiknya, jika hubungan silaturahmi hanya berlangsung ketika sama-sama dalam satu ikatan kerja, maka saat sudah menjadi purnabakti, hubungan persaudaraan dimaksud akan terkubur sama sekali. Akhirnya, rasa peduli antarsesama itu sudah jauh dalam jiwa mereka. Sikap ini tentu harus dijaga dan dijauhkan di dalam kehidupan persaudaraan.Â
Saling Menukar Informasi
Selama berpisah dalam satu lembaga atau organisasi, informasi yang berkembang dan yang dimiliki oleh masing-masing tentu berbeda, baik yang masih aktif mapun yang sudah pensiun. Melalui temu ramah yang dirangkaikan dalam skop silaturahmi, maka saling menukar informasi akan dapat disampaikan dengan baik.Â
Rangkaian informasi yang diperoleh saat itu akan menambah wawasan baru bagi kedua belah pihak. Mungkin saja informasi tersebut berbentuk masalah yang membuat ikatan kekeluargaan terputus. Dengan adanya informasi ini, masing-masing pihak akan memikirkan langkah bijak dalam upaya meleraikannya.Â
Dalam hal ini diupayakan untuk tidak menebar gosip tetapi lebih kepada celah pencerahan. Apalagi kadang-kadang petaka tersebut jatuh pada salah satu keluarga dalam lingkup persaudaraan, yang selama ini tidak pernah terungkap. Akhirnya, keluarga yang kena musibah hanya terpaku dalam penderitaan tanpa adanya curhat kepada yang lain.Â
Saling Membagi Ilmu dan Pengalaman