Mohon tunggu...
Marzuki Umar
Marzuki Umar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe

Penulis adalah Dosen STIKes Muhamadiyah Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kerinduan

31 Desember 2023   12:04 Diperbarui: 31 Desember 2023   12:07 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang itu

Hujan menyiram peta lokal

Kabar angin ngumpul di toba

Baca juga: Anugerah Laut

Berliburan diukir pada hati yang resah

Payung diri digantung pada langit

Android bergumam sendu

Hati ini terpaut indahnya toba malam itu

Kedap-kedip lampu menerangi jalan lesu

Klakson bersahut-sahutan

Muda-mudi berdandan pada bulan sabit

Di kejauhan kabut hiasi kaki langit

Ingin ku memetik bintang, sirna harapan

Pucuk cemara menyato paras palsu

Wisatawan nyanyikan "seandainya aku bisa"

Lamunanku kian tak tertata

Jelang paruh malam

Mata berkedip mulut menganga

Gubuk toba tangannya melambai

Ingin merebah Coffeenya bagi rasa

Muda-mudi menyanyi ria

Wisatawan kian berbaur anginnya malam

Pohon nan rindang jadi sandaran

Bola mata semakin terbelalak

Rebahan tertunda selimut kesepian

Musik sendu menukilkan kerinduan

Kokok ayam tertata di ubun-ubun toba

Burung sangkar bersiul manja

Fajar menyinsing ragaku berbalut suka

Angin toba ubah tata krama

Panggilan tomok mengundang rasa

Perahu mungil kujadikan teman setia

Obrolan nakhoda rinduku kian terasa

Sejarah toba terukir budayanya jadi naksir

Kios obral pelayanan bersahaja

Kaos murahan kian jadi rebutan

Tulisan TOBA tersemat di dada

Gelang tenun sauvenir yang langka

Pelayan kios miliki banyak bahasa

Sore yang cerah

Kelelahan kian tak terasa

Kerinduanku belum lekang di dada

Sosok idaman belum juga sua

Danau toba kan jadi kenangan belaka!

Bireuen, 31 Desember 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun