Mohon tunggu...
Maryam Karimah Tunnisa
Maryam Karimah Tunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang yang introvert dapat mengekespresikan dirinya melalui sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metode Quantum pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

13 Desember 2023   22:21 Diperbarui: 13 Desember 2023   22:36 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN

Seorang guru ataupun pendidik sangat mengharapkan pencapaian yang besar dimiliki peserta didiknya dalam proses pembelajaran, namun untuk mencapai harapan tersebut tentunya tidaklah mudah, karena keberhasilan dalam proses pembelajaran sangat bergantung pada strategi, metode, dan taktik yang digunakan oleh seorang guru. Guru dituntut untuk terampil dalam mengelola lingkungan belajar di dalam kelas sehingga menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik.

Siswa jarang menyukai pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal ini karena masih terdapat guru yang dalam penyampaian mengajarnya bersifat monoton/ satu arah sehingga peserta didik merasa jenuh dalam proses belajar. Ketika seorang pendidik atau guru menginginkan keseriusan peserta didik dalam proses pembelajaran, tentunya dilakukan dengan membangkitkan motivasi dan minat belajar peserta didik.

Terbukti bahwa sebagian besar pengajaran pendidikan agama Islam saat ini dilakukan melalui pendekatan ceramah, yang hanya melibatkan pengajar yang aktif dan murid-murid yang pasif mendengarkan pengajar menyampaikan materi. Karena tidak ada kontak selama proses pembelajaran, hal ini dapat membuat anak-anak kurang antusias dalam belajar dan kehilangan minat. Seorang guru dapat menggunakan Metode Quantum Learning sebagai salah satu taktik untuk membantu siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Menurut Hasan (2022), teknik pembelajaran quantum yaitu sesuatu desain pengajaran yang menitikberatkan peserta didikan memiliki keterlebitan dengan pengajar mereka dengan mengolah ide dan menganalisa objek-objek yang ada di dalam kelas. Penulis bermaksud untuk menguraikan dan meneliti pendekatan Quantum learning dalam belajar Pendidikan Agama Islam dengan mengacu dalam uraian tersebut.

METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian dalam studi ini menggunakan studi kepustakaan. Studi literatur dilakukan dengan mempelajari literatur yang ada dan mengumpulkan informasi dari publikasi yang terkait dengan topik pembahasan. Penulis memperoleh data-data tersebut dari buku, artikel, dan jurnal. Adapun metode pembahasan penelitian ini adalah deskriptif-analisis, yaitu Membahas dan membagikan konsep yang diperoleh dari sumber kutipan sesuai dengan tema materi yang sedang dibahas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Topik-topik yang berhubungan dengan fisika dan kimia merupakan aplikasi paling awal dari teknologi quantum. Namun, dalam konteks pendidikan, istilah " quantum " mengacu pada " quantum teaching ", sebuah teknik untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Orang yang membawa metode pembelajaran quantum adalah DePorter. Menurutnya, pembelajaran kuantum adalah model pembelajaran dinamis yang melibatkan segala sesuatu yang berkaitan, penuh kehalusan, dan menumbuhkan interaksi yang dapat mengoptimalkan pembelajaran serta menonjolkan hubungan dinamis dalam lingkungan belajar (DePorter, 2006). Dengan demikian jelaslah bahwa pendekatan pembelajaran quantum adalah sebuah paradigma pembelajaran yang baik, menghibur, dan rileks yang berupaya mengoptimalkan pembelajaran, khususnya Pendidikan Agama Islam.

Gagasan-gagasan pemandu dari pendekatan pembelajaran quantum yakni "Mengubah realitas kita menjadi alam semesta mereka dan sebaliknya." (Yaqin, 2021). Menurut teori ini, pembelajaran dimulai dengan instruktur memasuki dunia murid-muridnya. Sebagai hasil dari perhatian dan kebutuhan individu siswa yang terpenuhi, instruktur mungkin merasa lebih mudah untuk mengajar dan membimbing.

Pada proses pembelajaran, metode pembelajaran quantum memiliki prinsip-prinsip dalam penerapannya, yaitu sebagai berikut: (a) Semuanya berbicara, yang berarti bahwa siswa harus dapat belajar dari suasana kelas. (b) Semuanya bertujuan, sehingga siswa diberikan instruksi yang jelas dan penjelasan tentang tujuan proses pembelajaran. (c) pengalaman sebelum pemberian nama, artinya guru membawa peserta didik pada pemberian contoh berupa pengalaman yang pernah dialami peserta didik, (d) mengakui setiap usaha, artinya, guru menghargai setiap usaha yang ditunjukkan peserta didik, (e) merayakan keberhasilan, artinya guru memberikan umpan balik (reward) terhadap keberhasilan yang diraih peserta didik (Darmawan, 2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun