Maryam Karimah Tunnisa
Pascasarjana Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare
maryamkarimahtunnisa@gmail.com
Â
ABSTRACK
An entertaining and humanistic learning environment can be generated through the use of a quantum learning approach. The aim of the research was to identify the best teaching approach for teaching Islamic Religious Education. This research utilizes literature review methodology. Based on the results of the research, the TANDUR phase (grow, experience, name, demonstrate, repeat and celebrate) can be used as incorporating quantum learning techniques into the Islamic religious education classroom. To meet the predetermined objectives, students at this level can be realized to be able to process ideas and examine objects in their learning environment.
Key Words: Quantum Method, Islamic Religious Education
ABSTRAK
Lingkungan belajar yang menghibur dan humanis dapat dihasilkan melalui penggunaan pendekatan pembelajaran quantum. Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan yakni untuk mengidentifikasi pendekatan pengajaran yang paling baik untuk mengajar Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian, fase TANDUR (tumbuhkan, alami, namai, tunjukkan, ulangi, dan rayakan) dapat digunakan sebagai menggabungkan teknik pembelajaran kuantum ke dalam kelas pendidikan agama Islam. Untuk memenuhi tujuan yang telah ditentukan, siswa pada tingkat ini dapat direalisasikan untuk dapat memproses ide-ide dan memeriksa objek-objek di lingkungan belajar mereka.
Kata Kunci: Metode Quantum, Pembelajaran, Pendidikan Agama Islam
PENDAHULUAN
Seorang guru ataupun pendidik sangat mengharapkan pencapaian yang besar dimiliki peserta didiknya dalam proses pembelajaran, namun untuk mencapai harapan tersebut tentunya tidaklah mudah, karena keberhasilan dalam proses pembelajaran sangat bergantung pada strategi, metode, dan taktik yang digunakan oleh seorang guru. Guru dituntut untuk terampil dalam mengelola lingkungan belajar di dalam kelas sehingga menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik.
Siswa jarang menyukai pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal ini karena masih terdapat guru yang dalam penyampaian mengajarnya bersifat monoton/ satu arah sehingga peserta didik merasa jenuh dalam proses belajar. Ketika seorang pendidik atau guru menginginkan keseriusan peserta didik dalam proses pembelajaran, tentunya dilakukan dengan membangkitkan motivasi dan minat belajar peserta didik.
Terbukti bahwa sebagian besar pengajaran pendidikan agama Islam saat ini dilakukan melalui pendekatan ceramah, yang hanya melibatkan pengajar yang aktif dan murid-murid yang pasif mendengarkan pengajar menyampaikan materi. Karena tidak ada kontak selama proses pembelajaran, hal ini dapat membuat anak-anak kurang antusias dalam belajar dan kehilangan minat. Seorang guru dapat menggunakan Metode Quantum Learning sebagai salah satu taktik untuk membantu siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Menurut Hasan (2022), teknik pembelajaran quantum yaitu sesuatu desain pengajaran yang menitikberatkan peserta didikan memiliki keterlebitan dengan pengajar mereka dengan mengolah ide dan menganalisa objek-objek yang ada di dalam kelas. Penulis bermaksud untuk menguraikan dan meneliti pendekatan Quantum learning dalam belajar Pendidikan Agama Islam dengan mengacu dalam uraian tersebut.
METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian dalam studi ini menggunakan studi kepustakaan. Studi literatur dilakukan dengan mempelajari literatur yang ada dan mengumpulkan informasi dari publikasi yang terkait dengan topik pembahasan. Penulis memperoleh data-data tersebut dari buku, artikel, dan jurnal. Adapun metode pembahasan penelitian ini adalah deskriptif-analisis, yaitu Membahas dan membagikan konsep yang diperoleh dari sumber kutipan sesuai dengan tema materi yang sedang dibahas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Topik-topik yang berhubungan dengan fisika dan kimia merupakan aplikasi paling awal dari teknologi quantum. Namun, dalam konteks pendidikan, istilah " quantum " mengacu pada " quantum teaching ", sebuah teknik untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Orang yang membawa metode pembelajaran quantum adalah DePorter. Menurutnya, pembelajaran kuantum adalah model pembelajaran dinamis yang melibatkan segala sesuatu yang berkaitan, penuh kehalusan, dan menumbuhkan interaksi yang dapat mengoptimalkan pembelajaran serta menonjolkan hubungan dinamis dalam lingkungan belajar (DePorter, 2006). Dengan demikian jelaslah bahwa pendekatan pembelajaran quantum adalah sebuah paradigma pembelajaran yang baik, menghibur, dan rileks yang berupaya mengoptimalkan pembelajaran, khususnya Pendidikan Agama Islam.
Gagasan-gagasan pemandu dari pendekatan pembelajaran quantum yakni "Mengubah realitas kita menjadi alam semesta mereka dan sebaliknya." (Yaqin, 2021). Menurut teori ini, pembelajaran dimulai dengan instruktur memasuki dunia murid-muridnya. Sebagai hasil dari perhatian dan kebutuhan individu siswa yang terpenuhi, instruktur mungkin merasa lebih mudah untuk mengajar dan membimbing.
Pada proses pembelajaran, metode pembelajaran quantum memiliki prinsip-prinsip dalam penerapannya, yaitu sebagai berikut: (a) Semuanya berbicara, yang berarti bahwa siswa harus dapat belajar dari suasana kelas. (b) Semuanya bertujuan, sehingga siswa diberikan instruksi yang jelas dan penjelasan tentang tujuan proses pembelajaran. (c) pengalaman sebelum pemberian nama, artinya guru membawa peserta didik pada pemberian contoh berupa pengalaman yang pernah dialami peserta didik, (d) mengakui setiap usaha, artinya, guru menghargai setiap usaha yang ditunjukkan peserta didik, (e) merayakan keberhasilan, artinya guru memberikan umpan balik (reward) terhadap keberhasilan yang diraih peserta didik (Darmawan, 2021).
TANDUR adalah akronim yang berarti "namai, tumbuhkan, alami, ulangi, demonstrasikan, dan rayakan." Fase-fase ini diperlukan saat penggunaan metodologi pembelajaran kuantum dalam Pendidikan Agama Islam dan dicirikan sebagai berikut: Langkah pertama dalam pembelajaran adalah pengkondisian, di mana pengajar menyiapkan kelas secara psikologis untuk belajar. Untuk menginspirasi siswa untuk belajar, 2) Tumbuhkan (minat), yang dilakukan dengan menggunakan perspektif. Dengan menggunakan mantra "AMBAK" (apa manfaatnya bagiku), strategi ini bertujuan untuk merangsang keingintahuan tentang pembelajaran. Di sini, pendidik menjelaskan keuntungan dari memahami apa yang diajarkan. 3) Alami: sesuai dengan subjek kursus, pengajar memandu kelas ke pengalaman dunia nyata. 4) Namai, yang menginstruksikan siswa untuk berbagi pengalaman mereka untuk sepenuhnya memahami konten yang ditugaskan. 5) Hal ini merupakan ajang bagi para siswa untuk memperagakan apa yang telah mereka pelajari. 6) Ulangi: Dalam pendekatan ini, materi yang telah diajarkan sebelumnya diberikan kepada siswa untuk ditinjau kembali. 7) Rayakan: Mengakui pencapaian siswa dengan memberi mereka pujian, acungan jempol, hadiah sederhana, dan sebagainya. (Indrawati, 2021).
KESIMPULAN
Metode Pembelajaran quantum diartikan sebagai teknik pendidikan yang dapat memberikan suasana belajar yang bersahabat dan menyenangkan. Hal ini bertujuan agar para pendidik dapat mengenali potensi setiap siswa melalui penerapan metodologi pembelajaran kuantum. Dengan menggunakan potensi ini, para pendidik dapat membantu para siswa menjadi lebih percaya diri dalam menyuarakan pemikiran mereka, lebih mahir dalam memproses informasi yang diajarkan, dan lebih kreatif dalam mengasah keterampilan mereka. Dengan menggunakan tahap TANDUR, yang mempersiapkan siswa untuk memproses ide dan menilai materi berdasarkan lingkungan belajar mereka, pendekatan kuantum digunakan dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, Oki. "Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Di Sekolah Dasar." Jurnal Pendidikan (The Educational Journal), 2019.
DePorter, and M. Hernacki. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman Dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa, 2006.
Hasan. "Implementasi Model Quantum Teaching Realitic (QTR) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Media Sampah." Indonesian Journal of Educational Development 2 (2022).
Indrawati, Yuli Tri, Sujino, and M. Ihsan Dacholfany. "Model Pembelajaran Quantum Teaching Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam." Jurnal Profetik (Jurnal Mahasiswa Pendidikan Agama Islam), 2021.
Yaqin, Mokhammad Ainul. "Implementasi Quantum Teaching Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam." Jurnal Pendidikan Indonesia, 2021.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI