Mohon tunggu...
Marwan
Marwan Mohon Tunggu... Penulis - Analis sosial dan politik

Pembelajar abadi yang pernah belajar di FISIP.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

China di Tengah Pusaran Demonstrasi Pro Demokrasi dan Perang Dagang Amerika

15 Agustus 2019   14:02 Diperbarui: 15 Agustus 2019   20:00 2570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Vincent Yu/AP Photo)

Meskipun negosiasi antara kedua negara terus diupayakan, namun Trump semakin menggencarkan perang dagang tersebut seperti menaikan tarif impor barang dari China dan upaya menghambat perkembangan perusahan raksasa telekomunikasi China Huawei.

Melihat apa yang terjadi di Hong Kong, Amerika semakin mendapat "peluru" untuk menghantam China. Atas nama demokrasi, Amerika mengambil posisi yang tegas untuk mendukung para demonstrator dan mengecam China atas perlakuannya pada para gerakan pro demokrasi tersebut. 

Amerika melihat di tengah hambatan ekonomi China akibat perang dagang, mendukung demonstrasi Hong Kong akan membuat China semakin tertekan secara ekonomi dan politik. Apalagi Hong Kong adalah salah satu pusat keuangan terbesar dunia dan berkonstribusi besar pada perekonomian China.

Belakangan, seperti dimuat  di beberapa media internasional, diplomat Amerika di Hong Kong melakukan pertemuan dengan tokoh pro demokrasi Hong Kong. Pertemuan itu dikecam oleh China yang menyebutnya sebagai bagian dari intervensi internasional atas persoalan domestik China.

Namun, Amerika membantah bahwa pertemuan itu sudah rutin dan hal biasa dilakukan. Di kesempatan lain juga, terlihat beberapa demonstran membawa bendera Amerika saat melakukan aksinya.

Hal lain yang masih dipersoalkan China sebagai upaya intervensi Amerika adalah masalah Taiwan. Taiwan yang oleh China dianggap adalah bagian dari China, cukup geram melihat Amerika terus memasok senjata ke negara/wilayah yang menganut sistem demokrasi ini.

Sedangkan di sisi lain, Taiwan tetap bersikeras bahwa dirinya adalah negara yang berdaulat dan bukan bagian dari China.

Faktor Internasional lain adalah sorotan dan tekanan dari berbagai kekuatan-kekuatan dunia termasuk aliansi-aliansi tradisional Amerika. Mereka terus menyaksikan apa yang sedang terjadi di Hong Kong.

Karenanya, China tidak akan secara leluasa menggunakan upaya-upaya yang bisa melanggar HAM di Hong Kong.

Penulis melihat, meskipun nanti demonstasi ini akan berhasil diredam, tidak serta merta akan hilang begitu saja. Selama tuntutan para demonstran tidak dipenuhi, maka gerakan-gerakan semacam ini masih akan terjadi di waktu-waktu mendatang.

Tuntutan pun tidak hanya sekedar penghapus sama sekali usulan UU ekstradisi melainkan sudah meluas pada demokratisasi di banyak sektor, termasuk menginginkan pemilihan Pimpinan Hong Kong secara lebih demokratis tanpa intervensi China daratan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun