Mohon tunggu...
Maruf
Maruf Mohon Tunggu... Desainer - seorang pns yang hobi bersepeda

Terlahir di Bandar Lampung pada tanggal yang tidak diketahui tepatnya, sebab ayah saya bilang tanggal 23 Mei sementara ibu ingatnya tanggal 17 Mei 1972, sementara yang membantu persalinan, mencatat secara tahun saja yang juga sangat salah yaitu tahun 1969, padahal tahun itu kedua orang tua saya baru setahun menikah, sementara saya anak ketiga? so disepakati tanggal lahir di ijazah dan rapor SD dan dipake sampai sekarang yaitu tanggal 23 Oktober 1972...lho?

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Insan Pasca Stroke, Pengalaman Pribadi

30 September 2019   09:15 Diperbarui: 30 September 2019   09:56 4391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun sudah lama tidak dipakai untuk menulis, tapi masih dapat dibaca. Selain itu sulit untuk mengerti dan merespon teman bicara. Perlu waktu agak lama untuk merespon yang dikatakan teman bicara, ini juga menambah galau pikiran.  

Dua minggu setelah serangan stroke ini, penulis akhirnya dapat mengerakkan satu jari kaki kanan, jari telunjuk saja , itu sudah cukup membahagiakan dan memberi harapan bahwa penyakit ini akan sembuh dan berlalu.

Terapi dan Pengobatan

Alhamdulillah, di instansi tempat penulis bekerja sebagai ASN, ada aturan cuti yang memungkinkan penulis untuk rehat dan memasuki masa pemulihan dengan tenang, Ada aturan tentang cuti sakit, sehingga selama kurang lebih 3 bulan,  penulis dapat beristirahat  total dan leluasa berobat menjalani beragam therapy yang sangat berguna untuk pemulihan. 

Dan rekan rekan dekat, sejawat juga  ikut membantu moril dan materiil, sehingga penulis tidak merasa sendirian menghadapi sakit stroke ini. Penulis mengonsumsi obat dari dokter syaraf berupa obat antihipertensi, antikolesterol, pengencer darah, nutrisi otak, dan vitamin. 

Selain itu juga obat herbal asal china, dan herbal dalam negeri juga ikut dikonsumsi. Beragam  terapi yang dijalani antara lain pijat refleksi dan pijat tradisional, akupuntur, bekam, fashdu, fisioterapi dengan laser dan terapi listrik.

Perlahan, seiring waktu, setelah rutin minum obat baik obat dokter maupun herbal dan beragam terapi yang penulis jalani, maka harapan sembuh makin terasa dekat. Pada minggu ketiga pasca serangan stroke, setelah terapi pijat di daerah Pesawaran , Lampung,  penulis sudah mulai dapat mengangkat tangan ke atas, meski dengan susah payah. 

Sebuah progress yang sangat disyukuri. Alhamdulillah. Dan harapan sembuh pun semakin besar. Minggu keempat sudah dapat naik sepeda statis dan belajar berjalan tanpa bantuan tongkat. 

Minggu kelima mulai dapat ibadah sholat dengan berdiri, meskipun susah payah. Dan minggu keenam sudah mulai dapat naik sepeda lagi, meski masih sulit untuk berbelok dengan smooth. 

Menjadi semakin bersemangat untuk sembuh setelah dapat bersepeda lagi. Karena memang penulis sangat suka bersepeda, seminggu sebelum terserang stroke penulis sempat bersepeda kurang lebih 60 km ke masjid di kampung lama Pulau Muna. 

Dan akhirnya setelah tiga bulan, penulis dapat berjalan lagi dengan baik, hampir tidak terlihat seperti orang yang habis menderita stroke. Meskipun sebenarnya ada beberapa perbedaan bagi yang jeli melihatnya Tangan kanan juga sudah hampir normal, meski belum mampu untuk menulis dengan baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun