Sama sekali tidak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa akan terserang penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan, cacat permanen, bahkan kematian. Ya, Â beberapa waktu yang lalu, penulis terkena serangan penyakit STROKE.Â
Stroke menurut Wikipedia, Â adalah suatu kejadian rusaknya sebagian dari otak. Terjadi jika pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke otak tersumbat, robek, atau bocor.Â
Biasanya stroke dibagi dua, akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati. Karenanya, daerah yang terkena stroke tidak dapat berfungsi seperti seharusnya.Â
Gejala-gejalanya termasuk: ketidakmampuan untuk menggerakkan satu atau lebih anggota badan (mati sebelah), dan ketidakmampuan untuk mengerti atau berbicara.
Proses Serangan Stroke
Kejadiannya sekitar lima hari di awal bulan Ramadhan pada 11 Mei 2019 , tepatnya di hari sabtu. Tentu saja ini sangat mengagetkan , karena penulis merasa sudah melakukan pola hidup sehat.Â
Rajin berolahraga sepeda hampir setiap hari, kecuali bulan puasa, sering bersantai dan berwisata di hari libur, dan bahkan sudah berhenti total merokok sejak sebulan sebelumnya. Ironis dan menggelikan. Setelah sebulan berhenti merokok, malah terserang stroke.Â
Pertama kena serangan , penulis masih berada di rumah dinas di Raha, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penyebabnya penyumbatan di otak (iskemik) yang dipicu karena hipertensi , tingginya kolesterol serta penggumpalan darah.Â
Hipertensi sudah diderita sejak tahun 2008 Â atau sudah diderita sebelas tahun lamanya, sementara kolesterol pada saat stroke mencapai angka 443, dengan standar normal maksimal 200. Artinya sudah dua kali lipat di atas normal.Â
Penggumpalan darah adalah penyebab selanjutnya, karena kurangnya minum air putih. Sebenarnya serangan stroke ini sudah diawali dengan tanda tanda.Â
Kebas dari mulai bahu sampai ujung jari tangan kanan. Selain itu ada rasa kaku dan tidak enak di leher. Kaku di leher awalnya karena ketidaktahuan penulis, Pertanda kolesterol tinggi tapi oleh penulis dianggap salah urat , sehingga memanggil tukang pijat untuk melakukan pijatan di leher dan seluruh badan.Â