"Demi fajar, dan malam yang sepuluh" (al Fajr 1-2)
Yang dimaksud dengan "layalin asyr" adalah sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah. Â Ibnu Katsir menyatakan pendapat inilah yang shahih (Tafsir Ibnu Katsir juz 8 hal 381)
2. Merupakan hari yang disyariatkan untuk senantiasa dzikir
Allah berfirman :
"Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir".
Tentang makna al-ma'lumat atau "hari-hari yang telah ditentukan" Ibnu Katsir menyebutkan empat pendapat sebagai berikut. Pertama, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Kedua, hari penyembelihan dan tiga hari sesudahnya.
Ketiga, hari-hari yang telah ditentukan dan al-ma'dudat atau "hari-hari yang berbilang" totalnya adalah empat hari. Hari-hari yang telah ditentukan adalah hari penyembelihan dan dua hari sesudahnya, sementara hari-hari yang berbilang adalah tiga hari sesudah hari penyembelihan.
Keempat, hari-hari yang telah ditentukan adalah hari Arafah, hari Penyembelihan dan sehari sesudahnya, dan hari-hari yang berbilang adalah hari penyembelihan dan dua hari sesudahnya. Zaid bin Aslam mengatakan: " dan hari-hari Tasyrik. (Lihat Ibnu Katsir juz 5 hal 365-366).
Berkenaan dengan pendapat pertama Al-Bukhari meriwayatkan secara mu'allaq perkataan Ibnu Abbas bahwa hari-hari yang telah ditentuka adalah sepuluh hari dan hari-hari yang berbilang adalah hari-hari tasyrik, dan bahwasanya Ibnu Umar dan Abu Hurairah keduanya pergi ke pasar pada sepuluh hari dan bertakbir, kemudian orang-orang mengikuti takbir keduanya. HR. Al-Bukhari bab Fadhlul Amal fi Ayyamit Tasyrik
Al-Qurthubi mengatakan: ini (pendapat pertama) adalah pendapat jumhur (lihat Al-Qurthubi juz 3 hal 3)
3. Merupakan hari yang utama di sisi Allah swt.